SETAHUN sekali, penghuni Rumah Kayu memberanikan diri bernarsis-ria, menuliskan berbagai hal "tentang kami", terutama hal-hal unik nan rahasia tentang penghuni Rumah Kayu (atau setidaknya, yang kami anggap unik, walau bagi teman lain mungkin dianggap "biasa aja" hehehe).
Momen bernarsis ria itu biasanya jatuh pada 5 Desember. Kenapa 5 Desember? Karena tanggal ini merupakan hari kelahiran Rumah Kayu. Hari ketika dua orang yang berbeda jarak dan waktu, memutuskan untuk menulis dan ngeblog bersama.
Pada tahun ini, untuk memeriahkan ultah Rumah Kayu yang kedelapan, kembali kami paparkan beberapa hal, fun facts terkait Rumah Kayu.
1) Tentang pendiri
Akun Rumah Kayu didirikan oleh Suka Ngeblog dan Daun Ilalang. Selain di Rumah Kayu, kedua penghuninya juga menulis di akun pribadi bernama sama. Suka Ngeblog terakhir menulis di lapak Suka Ngeblog pada beberapa hari lalu, menganalisa skenario yang mungkin terjadi jika demo 212 berujung makar. Sementara Daun Ilalang cukup rajin mengupdate akunnya. Mau bukti? Tulisan terakhir di Daun Ilalang bertanggal... 9 Januari 2016!!!
2) Siapa yang rajin
"Perempuan lebih rajin dari laki-laki". Frase ini mungkin bisa diperdebatkan tapi di Rumah Kayu, itu sudah terbukti. Di Rumah Kayu, penghuni perempuan lebih rajin menulis dibanding penghuni yang cowok. Buktinya, 12 tulisan terakhir (sebelum tulisan ini) di akun ini dibuat oleh penghuni yang cewek!!
3) Nostalgia miras
Ketika penghuni perempuan menulis pengalamannya terkait minuman keras (miras), penghuni yang laki-laki teringat kisah asmara dulu semasa muda. Saat KKN, si penghuni cowok mengonsumsi miras bersama teman, hingga mabuk.
Dalam kondisi mabuk, ketika tubuh terasa melayang, penghuni yang cowok ini jadi fasih bicara dan menggombali kembang desa cantik. Keesokan harinya, kembang desa cantik yang masih kelas 3 SMA ini menginformasikan ke kerabatnya bahwa ia resmi pacaran dengan si penghuni cowok (yang justru gak bisa mengingat apa topik yang dibicarakan semalam).
Jadi, jika ada hal positif tentang mabuk miras, itu bisa membuat seseorang jadi berani. Cowok yang awalnya lugu, pemalu dan tak berdosa (ehem ehem) bisa jadi jago ngerayu, dan bisa meruntuhkan hati gadis cantik. Dan ini sudah teruji dan terbukti (ehem ehem lagi).
4) Proyek sampingan
Selain menulis di akun Rumah Kayu, kedua penghuninya punya proyek sampingan. Salah satunya, menulis cerita silat dengan setting Majapahit kuno, berjudul "Darah di Wilwatikta". Supaya terkesan realistis, kami memutuskan bahwa semua ilmu dan jurus silat dalam kisah ini menggunakan istilah dalam bahasa Jawa Kuno. Logikanya sederhana. Masak jurus silat di jaman Majapahit menggunakan bahasa Indonesia?
5) Personifikasi pribadi
Pada cersil Darah di Wilwatikta, ada karakter bernama Pendekar Misterius dan istrinya, Nyai Daunilalang. Kedua jagoan ini merupakan personifikasi dari kedua penghuni Rumah Kayu.
6) Bantuan teman
Selain kedua penghuni Rumah Kayu, penulisan kisah Darah di Wilwatikta juga dibantu seorang teman, Kompasianer juga. Personifikasi teman ini kami masukkan dalam karakter cerita. Suami si teman, kini petinggi di kanal kompas.com, juga kami buat personifikasinya dalam cerita ini.
7) Kendala kecil
Pada Desember ini ada kerinduan yang sangat besar untuk melanjutkan kisah Darah di Wilwatikta. Namun ada satu kendala "kecil". Karena udah lama ditelantarkan—episode paling akhir bertajuk 'Hasrat Aneh Menuntut Pelampiasan 'dibuat 2 Februari 2015, kami sudah lupa sampai di mana dan mau dibawa ke mana ceritanya, hahaha
8) Cerita erotica
Selain menulis di blog, penghuni yang cowok suka bikin ebook dan menjualnya di Amazon, iBook Apple dan lain lain. Salah satu genre yang terlaris adalah, ehem, Erotica.
Ketika tahu kalau penghuni cowok suka bikin kisah erotica, penghuni yang cewek pernah meminta file naskahnya. Penghuni cowok kemudian berbaik hati memberikan sejumlah link, di mana kisah-kisah itu bisa dibeli. Eh, rupanya si penghuni cewek gak mau beli, dan pingin dikirimin file aslinya. (Si penghuni cowok ini lupa, sekalipun bekerja di perusahaan multinas, penghuni cewek masih tipikal orang Indonesia, yang punya prinsip baku: kalo bisa dapet gratis ngapain beli? Hahaha)
9) Gajah Mada Rebirth, Cinta Dua Dunia
Setelah menulis kisah dalam Bahasa Inggris, penghuni cowok mencoba membuat novel dalam Bahasa Indonesia. Novel ini lebih bersifat eksperimental karena menggabungkan genre fiksi ilmiah, cerita silat dan roman sejarah. Novel berjudul "Gajah Mada Rebirth: Cinta Dua Dunia" itu kini dipasarkan di iBook Apple, Scribd, Inktera, Kobo, Indigo, Mondadori Store dan Google Play Store.
10) Sulung kami
Putri sulung penghuni Rumah Kayu yang cewek selulus sidang sarjana di sebuah perguruan tinggi negeri di Indonesia lalu mendapat beasiswa dan kini kuliah di sebuah negara di Eropa. Putra sulung penghuni yang cowok masih kelas 3 SMA, dan sampai sekarang belum tau mau kuliah di fakultas apa setelah tamat SMA.
11) Bungsu kami
Putra bungsu penghuni Rumah Kayu yang cowok yang baru kelas 3 SD kini menyukai lagu Bohemian Rhapsody, gara-gara lagu klasik karya Queen itu termasuk dalam soundtrack film Suicide Squad. Putra bungsu penghuni Rumah Kayu yang cewek yang kelas 2 SMP gak suka lagu rock, juga gak suka film bertema superhero seperti Suicide Squad.
12) Olahraga kegemaran
Putra bungsu penghuni yang cewek suka bermain tennis. Awalnya setengah dipaksa, kini udah doyan banget.
Si bungsu penghuni yang cowok doyan main bola, dan mengidolai timnas Spanyol dan Brazil. Ketika ajang Euro kemarin, si bungsu kecewa berat ketika Spanyol tersisih. Namun kekecewaannya terobati setelah menyaksikan kalau tim kesayangan kakaknya yang sulung dan si papa, yakni Inggris, dikalahkan oleh negara “yang nama semua pemainnya berakhiran “son”, yakni Islandia. Sampai sekarang, dia selalu menggelengkan kepala dan hanya tertawa lucu ketika papanya membujuk agar menyukai timnas Inggris.
13) Eskul Robot
Si bungsu putra penghuni cewek mengambil program robotik pada ekstra kurikuler di sekolahnya. Program yang dirancangnya adalah membuat robot yang... bisa mengangkat sampah
14) Kompasiana TV
Dulu, penghuni Rumah Kayu beberapa kali ditelpon admin Kompasiana yang mengajak untuk berpartisipasi di Kompasiana TV. Karena merasa belum siap, ajakan itu ditolak halus.
Belakangan, ketika penghuni Rumah Kayu merasa siap untuk tampil di layar kaca, eh Kompasiana TV-nya yang gak siap, dan mungkin untuk selamanya gak akan siap lagi.
15) Yang nulis
Selang tiga tahun terakhir, tulisan terkait ultah Rumah Kayu dibuat penghuni yang cowok, termasuk tulisan ini.
Tahun depan, jika diberi umur panjang dan jika Kompasiana masih eksis, kayaknya yang bertugas nulis di edisi 5 Desember adalah penghuni yang cewek. Gantian donk, hahaha
Catatan:
Terima kasih kepada teman-teman sesama Kompasianer, yang selama delapan tahun ini telah "bersabar" dengan tingkah polah penghuni Rumah Kayu yang mungkin kadang menyebalkan dan aneh, hehehe. Jika ada salah kata atau salah ucap atau apapun, mohon dimaafkan, karena begitulah kami, xixixi