Tidak.
Dan apakah demi pergaulan aku lalu menyentuh alkohol? Ya tidak juga, laahhh.
Aku biasanya melakukan tindakan preventif. Jika sudah bisa diduga bahwa di antara acara jalan- jalan atau makan itu minuman beralkohol akan hadir, sebelum berangkat biasanya sudah kukatakan pada mereka bahwa dengan alasan keyakinan yang kuanut, aku tidak minum alkohol.
Pernahkan kutemui kesulitan dalam hal itu?
Tidak.Â
Tidak pernah sekalipun ketika kukatakan bahwa aku tidak minum alkohol, ada seorangpun yang mempertanyakan atau mendebatku. Mereka akan menerima itu sebagai keyakinan yang patut dihormati. Dan nanti jika benar akhirnya pada acara makan malam mereka masing- masing memesan minuman beralkohol, mereka dengan santun akan menanyakan padaku, apa yang ingin kuminum. “ Mau minum apa, D ? Coke? Atau orange juice ? “
Tak pernah seorangpun yang lalu membujuk aku untuk memilih minuman beralkohol dan tak juga sekalipun aku tertarik untuk merubah pilihanku dari minuman tak beralkohol menjadi minuman beralkohol agar serupa dengan yang lain.
Dari banyak saat dan kejadian serupa, situasi yang cukup unik pernah terjadi ketika aku mengunjungi Korea Selatan.
Usai rapat saat itu, para tuan rumah kami yang penduduk asli Seoul mengajak kami makan malam. Kami berangkat dalam kelompok berjumlah beberapa belas orang. Seperti juga kejadian- kejadian sebelumnya, memprediksi bahwa seusai makan akan ada minuman beralkohol dihidangkan, sebelum berangkat sudah kukatakan bahwa aku tidak akan turut minum minuman beralkohol sebab keyakinanku melarang hal tersebut. Dan seperti yang biasa terjadi, tak ada yang mempertanyakan.Mereka menerima hal itu dengan baik.
Yang unik yang terjadi kemudian adalah,berbeda dengan biasanya ketika mereka minum dari gelas masing- masing, Â saat di Seoul mereka mengkonsumsi minuman beralkohol dari satu wadah yang sama. Ada satu cawan berisi minuman beralkohol produk lokal Korea yang diedarkan untuk diminum bersama oleh mereka. Saat cawan kosong, maka cawan itu akan diisi lagi dan diedarkan kembali.
Nah saat itu, kami semua duduk lesehan mengelilingi sebuah meja.Cawan beredar dari satu orang ke orang lain di sebelahnya. Kecuali saat cawan tiba di tangan kawan di sampingku, dia tidak memberikan cawan tersebut padaku tapi pada kawan lain yang ada di sisi lain di sebelahku. Aku dilewat,sebab kan ya itu, sudah sejak awal sebelum berangkat kukatakan bahwa aku tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.