Putriku mengangguk.
Aku lega.
***
Aku serius tentang hal itu – tentang pesanku pada putriku untuk pulang ke Indonesia setelah sekolah tinggi dan mencari pengalaman kerja beberapa tahun di luar negeri.
Walau memahami pilihan banyak orang yang memutuskan untuk tinggal dan bekerja di luar negeri, juga mengerti bahwa ada banyak pertimbangan dan pengalaman yang membuat seseorang bukan hanya tinggal tapi bahkan juga lalu mengganti kewarganegaraannya, hingga saat ini pesan serupa itulah yang kukatakan pada putri sulungku. Pesan yang kelak juga akan kukatakan jika adik- adiknya, para anak lelakiku, mengikuti jejak kakaknya untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri.
Tentang “kembalilah ke Indonesia seusai sekolah” itu, tindakan yang sama dulu juga diambil oleh ayahku, suamiku dan adikku, yang kembali ke tanah air seusai menyelesaikan pendidikan lanjutan mereka di luar negeri.
Secara pribadi, harapanku bagi anak- anakku adalah mereka memiliki akar yang kuat, kokoh menancap di negeri ini, lalu mereka tumbuh mengembangkan diri, mengepakkan sayap dengan mendapatkan pendidikan yang tinggi dan baik, memiliki pengalaman internasional dan wawasan global untuk kemudian kembali menyumbangkan pemikirannya bagi bangsanya.
Aku berharap, jika kelak Allah mengijinkan putra- putriku berkembang serupa itu, dengan kembalinya mereka ke tanah air seusai menyelesaikan pendidikan dan memperoleh pengalaman internasional mereka, putra putriku ini bisa turut serta membangun negeri.
Semoga doa dan harapanku ini dikabulkan oleh Sang Maha Cinta, Sang Pemilik Hidup..
Dirgahayu Indonesia !
p.s. Bersambung ke Hujan Emas di Negeri Orang, Hujan Harapan Membangun Negeri di Tanah Air