Itu sungguh diluar perkiraan kami, bahwa pekerjaan tersebut akan dilakukan tanpa bayaran.
Maka, kami kembali menghubungi kenalan yang mulanya merekomendasikan nama tersebut. Kenalan kami, merupakan kawan lama suami dari mbak baik hati yang bersedia membantu tanpa dibayar itu.
Kami katakan pada kenalan kami itu, bagaimana ini, koq ternyata istri kawannya itu bersedia mengerjakan apa yang dibutuhkan suamiku tapi menolak dibayar.
Kami tercengang, tapi kenalan kami itu sama sekali tak tampak terkejut.
“ Nggak heran, “ katanya, “ Itu mereka niatkan sebagai sedekah ilmu.”
Oh.. oh.. sedekah ilmu?
Kenalan kami mengiyakan.
“ Iya, “ katanya, “ Sedekah ilmu. Membantu orang lain dengan ilmu yang dimiliki, sedekah. Nggak perlu dibayar. “
Kenalan kami itu mengatakan, tak perlu heran. Falsafah suami-istri tersebut saat membantu orang lain dengan menggunakan ilmu yang dimiliki tanpa bayaran itu adalah sebab mereka yakin, Allah Maha Kaya.
Tak perlu mereka mendapatkan bayaran saat melakukan hal- hal seperti membantu mengolah data selama beberapa jam saja.
Biar saja itu menjadi sedekah mereka. Dengan keyakinan Allah Maha Kaya, mereka beranggapan bahwa walau tak dibayarpun ketika melakukan itu, kelak Allah-lah yang akan membayarnya…