Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Laguna Indah di Pulau Sempu

2 Januari 2016   15:09 Diperbarui: 2 Januari 2016   16:30 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini cerita tentang liburan ke Pulau Sempu…

BUKAN. Bukan liburan di akhir tahun atau tahun baru ini. 

Akhir tahun ini, kami lewatkan di rumah saja. Pasalnya, sang ayah di rumah kami – suamiku – sibuk mengejar tenggat waktu penyelesaian thesis S3-nya. Maka, semua rencana liburan keluarga digugurkan.

Mengingat jadwalnya yang padat, suamiku mengatakan padaku jika ingin pergi berlibur, pergi sajalah, dengan anak- anak, tanpa dirinya. Usul yang bahkan tak pernah terpikirkan olehku dan juga setelah disampaikan olehnya tak berminat untuk kulaksanakan.

It will not be fun, anyway, berlibur dengan dia tertinggal di rumah seperti itu. Pasti kami teringat- ingat terus padanya. Dan, mana tega, ketika dia berkutat dengan kerumitan penyelesaian thesisnya, kami malah pergi berlibur sediri.

Maka, begitulah, diputuskan bahwa kami semua sekeluarga, suami istri dan anak- anak, akan berlibur di rumah saja. Bersenang- senang dengan cara leyeh- leyeh, bermalas- malasan nonton TV, membaca buku, ditemani oleh.. beragam makanan untuk cemilan, tentu saja. He he.

***

Nah, kembali ceritanya ke pulau Sempu. Ini tempat yang kami kunjungi beberapa bulan yang lalu, di pertengahan tahun 2015 yang lalu.

Pulau Sempu yang memiliki laguna cantik ini letaknya di sebelah selatan kota Malang. Pulau ini di satu sisi berbatasan dengan Selat Sempu di kawasan Pantai yang dikenal dengan nama Sendang Biru, dan tiga sisi lain dibatasi oleh Samudera Hindia, atau yang biasa disebut sebagai Laut Selatan.

Pulau Sempu ini fungsi utamanya bukan kawasan wisata, tapi cagar alam yang berada dibawah naungan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Timur. Namun demikian, wisatawan diijinkan untuk masuk ke dalamnya, dengan mendaftarkan diri di kantor yang terletak di Sendang Biru.

Pulau ini memiliki lebih dari 200 jenis pepohonan. Dan juga, berbagai binatang. Selain kera dan berbagai jenis burung, ada pula binatang buas seperti macan kumbang, macan tutul, dan ular.

Hiiiyyy? Macan?

Iya, betul, macan.

Karenanya, perjalanan menuju laguna cantik di pulau tersebut tetap harus dilakukan dengan berhati- hati.

Jika berkunjung ke pulau ini, pastikan bahwa kita berjalan mengikuti petunjuk pemandu yang mendampingi kita. Pemandu perjalanan ini disediakan bagi kita setelah kita mendaftarkan diri di kantor balai konservasi tersebut. Kami mendengar cerita bahwa bukan sekali dua kali ada cerita pengunjung pulau ini memisahkan diri dari rombongan, lalu tersesat dan hilang.

***

Perjalanan kami menuju pulau Sempu dimulai dengan naik perahu menyeberangi selat dari Sendang Biru sampai ke sebuah teluk yang bernama Teluk Semut. Dari teluk ini, kami berjalan kaki menuju ke laguna. Jaraknya sekitar 2,5 KM.

Kami agak salah perhitungan dalam hal perjalanan kami ke laguna ini. Kami pikir mulanya medannya ringan, dan jalannya mendatar. Ternyata tidak begitu. Jalannya naik turun dan melalui berbagai rintangan seperti akar- akar pohon ataupun pohon tumbang yang melintang menutupi jalan setapak.

Ada di beberapa tempat, kami harus melewati batu karang, dan juga jalan setapak sempit dimana satu sisi adalah tebing dan di sisi lain jurang. Sementara jalan yang ditapaki itu juga berbatu- batu tajam

Perjalanan ke pulau Sempu ini tidak direncanakan sejak mula. Kami memang sekedar sedang berjalan- jalan keliling Jawa Timur saat itu dan lalu muncullah ide untuk mampir ke Pulau Sempu ini. Maka, sebab tak direncanakan dan juga salah perhitungan mengenai medannya, kami bahkan menelusuri jalan setapak di pulau Sempu itu dengan.. bersandal jepit.

Tak heran, dalam waktu yang tak terlalu lama, tali sandal jepit suami dan anak tengahku putus.

Kami juga, berbekal minum, tapi tak berbekal makanan. Sebab tak terpikir bahwa ternyata perjalanan pergi dan pulang ke laguna itu akan memakan waktu cukup panjang dari pagi hingga sore menjelang.

Halah !

Si bungsu yang memang mudah lapar sampai harus menegaskan beberapa kali apakah benar tak ada sepotongpun makanan di dalam ransel kami. Ha ha.

Saat kami berjalan- jalan ke pulau Sempu itu, sedang kemarau. Maka jalan relatif kering. Konon, ketika musim hujan, perjalanan akan jauh lebih sulit, bahkan jika menggunakan sepatu yang cocok untuk perjalanan semacam itu sekalipun. Yang kami dengar, lumpur ada dimana- mana, membuat jalan licin dan akan diimbuhi dengan terperosok ke dalam lumpur beberapa kali.

Tapi saat itu, ketika kami kesana, tak ada lumpur. Insiden yang terjadi ‘hanya’ putusnya sandal jepit dan ada beberapa goresan di kaki terkena ranting pohon atau karang saja.

Tapi tak mengapa.

Sebab semua itu terbayar ketika kami tiba di laguna yang kami tuju.

Tempat itu.. aduh.. cantik.. cantik.. cantiiikkkk sekali.

Lagunanya sendiri terbentuk sebab ada dinding karang yang membatasi pantai dan laguna tersebut dengan laut lepas. Air laut bisa masuk ke laguna itu sebab ada satu bagian dari dinding karang itu yang bolong. Maka saat ombak besar, air akan ‘tumpah’ masuk dari laut lepas ke laguna.

Sungguh, pemandangan saat air masuk melalui karang itu ke dalam laguna akan cukup untuk membuat kita terkagum- kagum akan keindahannya.

Laguna itu indah, dan sangat tenang.

Suasananya sangat berbeda dengan laut lepas di balik pulau itu sendiri dimana ombak besar berada. Pemandangan laut lepas yang sangat berbeda dengan suasana di laguna itu akan terlihat jika kita memanjat dinding karang pulau itu.

Namun walau suasananya sangat berbeda, laut Selatan dibalik pulau Sempu itupun juga indaaahhh sekali. Di sana sini di laut itu, terlihat beberapa tonjolan karang- karang tinggi.

Indah, sungguh.

Mari aku bagikan disini foto- foto pemandangan di pulau Sempu dan laut lepas di baliknya. Minus macan atau ular, he he. Untunglah, walau konon banyak terdapat disana, kami tak bertemu dengan macan maupun ular. Yang kami temui hanyalah beberapa jenis monyet, termasuk monyet berbulu emas yang cantik seperti yang tampak di foto ini…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun