Aku mencoba bernegosiasi, tapi pihak hotel mengatakan mereka benar- benar tak bisa menawarkan hal lain, sebab hanya itulah kamar yang tersisa.
Aku juga berusaha mengurus pada pihak penerbangan, yang mengatakan jika aku keberatan menginap di kamar yang toiletnya terpisah di hotel transit di airport, mereka bisa menyediakan kamar lain di sebuah hotel di luar airport. Konsekwensinya, aku akan harus menuju ke hotel itu dan keesokan harinya kembali ke airpot dengan mobil. Juga, aku akan harus keluar masuk pintu imigrasi, melalui pemeriksaan passport dan sebagainya.
Buang- buang waktu saja.
Jadi, akhirnya, walau agak kesal, kuterima saja tawaran untuk menginap di ‘budget room’ tanpa toilet di dalam kamar, dan untuk keperluan yang berhubungan dengan toilet dan kamar mandi, aku harus menggunakan salah satu dari sekitar lima atau enam toilet dan kamar mandi umum yang berderet- deret di dalam hotel transit itu.
Malam itu, aku mandi tergesa- gesa di dalam salah satu kamar mandi tersebut kemudian tidur sekitar dua atau tiga jam saja, untuk kemudian di pagi buta menuju ke salah satu gate di Terminal 2 untuk boarding ke pesawat yang akan membawaku pulang ke tanah air.
***
Entah dimana kekusutan soal hotel ini terjadi. Pihak hotel bersikeras bahwa mereka tidak menerima satupun pesanan kamar . Menurut mereka semua penerima voucher yang check ini malam itu walk in, tak ada reservasi dari pihak penerbangan. Pihak hotel juga sampai beberapa kali mencari namaku dalam daftar reservai mereka, tapi tidak bisa ditemukan.
Sementara itu pihak penerbangan mengatakan mereka sudah melakukan reservasi tapi sebab aku tidak langsung check in segera setelah voucher diterima, maka pesanan itu dibatalkan oleh pihak hotel. Pihak hotel membantah statement ini, mereka bersikeras tak pernah ada reservasi dilakukan dan mereka tidak pernah membatalkan pemesanan apapun.Â
Halah.
Aku menuliskan tentang urusan hotel transit itu sekarang, untuk berbagi pengalaman dan untuk mengingatkan  teman- teman yang sempat membaca tulisan aku ini, jika suatu saat nanti bepergian, dan ternyata ada perubahan jadwal pesawat lalu menerima voucher hotel transit seperti aku, segerakanlah check in dulu sebelum melakukan hal- hal lain.
Jadi jika ternyata voucher kamar di hotel transit itu diberikan tanpa pihak penerbangan melakukan reservasi, seperti yang terjadi padaku, at least teman- teman bisa mendapatkan kamar yang lebih nyaman dan toilet di dalam.