Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Bukan Semata Tentang Mobil. Ini Cerita Tentang Cinta.

12 Desember 2015   10:17 Diperbarui: 24 Januari 2016   14:24 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putriku ini diterima di perguruan tinggi sebelum usianya genap 17 tahun, maka dia belum punya SIM.

Putriku yang pindah tinggal bersama mereka tak lama sebelum ayahku wafat membuat ibuku memiliki alasan untuk tetap ‘ada yang diurus’. Ya itu, mengurus cucu sulungnya, putriku itu. Pagi- pagi diantar ke kampus dengan mobil (sang nenek yang mengemudi), dan ibu juga memesan pada putriku untuk meneleponnya pada sore hari jika ingin dijemput saat akan pulang ke rumah.

Kini, ibuku juga menjadi andalan para ibu- ibu sepuh yang bertetangga di kompleks tempat kami tinggal.

Para ibu itu masih memiliki kegiatan bersama. Mengaji, atau kadang- kadang jika ada acara di institusi dimana para suami (atau almarhum suami) mereka dulu bekerja dimana mereka masih diundang ke acara tersebut hingga sekarang, atau menengok yang sakit, atau mengambil pensiun tiap awal bulan.

Kebanyakan dari ibu- ibu itu tak bisa menyetir mobil. Maka, Dalam acara- acara semacam itu, ibuku biasanya menjadi andalan ibu- ibu sepuh lain untuk ikut pergi bersama dengan mobilnya.

Maka tak heran, ibuku selalu mengatakan bahwa keterampilan mengemudikan mobil itu merupakan salah satu keterampilan yang sangat berguna.

Ini juga terbukti di tahun- tahun terakhir hidup ayahku, dimana saat itu karena kesehatannya Bapak tak lagi bisa menyetir mobi.

Ada banyak saat dimana di sore hari, ibu dan Bapak kadang pergi berdua sekedar pergi membeli soto langganan di seberang setasiun. Atau mampir jajan mi kocok kaki lima yang enak. Atau kadang, untuk keperluan lain yang lebih serius seperti keperluan pemeriksaan kesehatan Bapak ke dokter, rumah sakit, membeli obat, mereka juga akan pergi bersama. Ibuku yang menyetir mobil.

Dulu, di masa kecilku, ada suatu saat dimana kemampuan ibuku untuk menyetir mobil juga berguna sekali. Kebisaan ibuku mengemudikan mobil ini berguna sekali ketika pada suatu saat, dalam perjalanan kami ke luar kota, Bapak tiba- tiba kurang enak badan. Biasanya, Bapak yang mengemudikan mobil sepanjang perjalanan, tapi kali itu, dalam sepenggal perjalanan, Bapak meminta Ibu menggantikannya.

Aku ingat sekali, di suatu tempat ada beberapa orang yang sedang berdiri di pinggir jalan yang tiba- tiba menunjuk ke arah mobil kami. Kami pikir, ada apa.. ternyata mereka (tanpa merasa harus merendahkan suaranya) mengomentari ibuku yang menyetir mobil itu. Mereka keheranan, katanya " Wah, yang menyetir itu perempuan ! ".

Mungkin saat itu, di jalan provinsi yang menghubungkan satu kota dengan kota lain itu sangat jarang melintas mobil yang dikemudikan oleh perempuan.. Ha ha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun