Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Bukan Semata Tentang Mobil. Ini Cerita Tentang Cinta.

12 Desember 2015   10:17 Diperbarui: 24 Januari 2016   14:24 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tahun itu, perempuan yang bisa mengemudikan mobil, jarang sekali. Dan ayahku memilih untuk memberikan kemampuan itu pada ibuku. Yang kelak pada perjalanan kehidupan rumah tangga mereka, menjadi sangat berguna.

Saat kecil kami semua, aku dan adik- adikku, diantar jemput ke sekolah oleh ibu. Dari sejak kami TK, hingga SMA. Walau saat sudah SMP dan SMA, kami hanya diantar saja dan lalu diijinkan pulang naik kendaraan umum.

Efeknya, kami selalu menjadi anak- anak yang ‘paling rajin’ diantara teman- teman sekelas kami.

Ibuku yang disiplin itu tak pernah mengijinkan kami berlambat- lambat di pagi hari. Pada jam yang sama setiap pagi, kami semua digiring masuk ke mobil dan diantarkan satu per satu ke sekolah masing- masing. Paling lambat setengah jam sebelum bel masuk sekolah berbunyi, kami sudah tiba di sekolah.

Ayahku, kadang- kadang, tergantung jadwal pekerjaannya, atau tergantung kebutuhan, juga mengantar jemput kami.

Yang disebut “kebutuhan” itu, misalnya, salah satunya, ketika anaknya yang tak menyukai dan selalu kesulitan memahami pelajaran Fisika seperti aku ini hendak ulangan mata pelajaran tersebut. Ha ha.

Di hari- hari seperti itu, ayahku akan memastikan bahwa beliaulah yang mengantarkan aku ke sekolah. Seperti biasa, setengah jam sebelum bel berdentang, kami sudah akan tiba di sekolah. Namun tak seperti biasanya dimana aku akan turun dari mobil setiba di sekolah, pada saat- saat seperti itu ayahku akan menahanku untuk tetap duduk di mobil dan sekali lagi mengulas segala rumus dan teori fisika sampai jam masuk sekolah hampir tiba.

Bapak, biasanya akan sudah siap dengan kertas dan ballpoint dan menggambarkan berbagai bagan, diagram, kurva dan entah apalagi yang akan bisa membantuku memahami apa yang sedang diterangkannya untuk sekedar menambahkan lagi bahan di otakku untuk bisa menghadapi ulangan dengan baik.

***

Bapak kini sudah almarhum. Ibuku, dalam usianya yang lebih dari 70 tahun, masih sehat. Kadang- kadang, juga masih menyetir mobilnya sendiri.

Saat putri sulungku mulai kuliah dan tinggal dengan ibuku (sebab dia diterima di perguruan tinggi dimana ibuku tinggal), ibuku dengan semangat memulai kesehariannya dengan.. mengantarkan putriku ke kampus. Ha ha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun