Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Festival Cahaya, Makati - Manila

9 Desember 2015   11:20 Diperbarui: 9 Desember 2015   11:31 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu malam di Makati…

MAKATI, adalah salah satu dari enam belas kota yang membentuk Metro Manila di Filipina. Letaknya, tepat di tengah- tengah Metro Manila.

Makati sendiri merupakan pusat area keuangan di Filipina. DI Makati ini bisa ditemukan kantor- kantor berbagai perusahaan multinasional, juga perusahaan lokal, toko- toko, mall, kedutaan asing dan disini juga Philippine Stock Exchange berada.

Dan kesanalah malam itu aku bersama banyak orang yang pada siang harinya menghadiri sebuah planning session menuju.
Meeting kami, planning session itu, tidak dilakukan di Makati, tapi di tempat lain. Menurut serang kawan yang penduduk lokal, dari tempat kami meeting hingga kami tiba di Makati itu, kami resminya melewati empat kota di Metro Manila.

Tapi, jika saja tak diberi tahu, fakta bahwa kami melewati empat kota itu tak akan dapat dirasakan. Jika boleh dianalogikan dengan Jakarta, barangkali itu seperti bergerak dari Jakarta Barat, ke Jakarta Selatan , atau semacam itu. Tak terasa bahwa kita sedang bergerak dari satu kota ke kota lain.

Tujuan utama kami malam itu ada dua. Yakni untuk makan malam, sekaligus menyaksikan Festival Cahaya. Festival of Light.
Festival of Light ini dilaksanakan setahun sekali di Makati, biasanya selama sekitar sebulan lamanya, menjelang Hari Natal di bulan Desember.

Acaranya diselenggarakan di sebuah taman terbuka, di Ayala Triangle.

Mayoritas penduduk Filipina beragama Katolik. Kecuali di Filipina bagian selatan dimana kebanyakan penduduknya adalah Muslim.
Maka tak heran bahwa di bulan Desember seperti ini, di Metro Manila, suasana perayaan Natal sangat terasa dimana- mana.

Di jalan- jalan, gedung- gedung perkantoran di sekitar Metro Manila saat itu, lampu- lampu bertebaran, dalam beragam warna dan bentuk.

 

Di Makati, di sebuah jalan dekat dengan Ayala Triangle itu, ada lampu- lampu berbentuk gereja. Di sebuah hotel tak jauh dari situ, sebuah pohon Natal raksasa juga terbuat dari lampu, menjulang tegak berdiri.

***

Hari makin gelap, dan…

Musik mulai bententum.

 

Para pengunjung yang ada di Ayala Triangle saat itu bergerak menuju ke tengah taman, dimana pusat Festival Cahaya itu berada.

Lalu…

Bersamaan dengan hadirnya musik di tengah- tengah taman itu, cahaya dimulai. Lampu- lampu yang dililitkan dan digantung di pepohonan sekitar situ berpendar menampilkan beragam bentuk dan cahaya.

Lagu berganti beberapa kali. Seiring dengan itu, permainan cahaya lampu dan laser (aku tak tahu pasti, tapi rasanya sih itu sinar laser, he he ) dimulai.

Menarik !

Pertunjukan ini untuk setiap serinya berlangsung selama 30 menit. Kemudian akan berulang lagi kembali seperti yang pertama.

Festival of Light di Ayala Triangle ini berlangsung selama kira- kira sebulan lamanya setiap hari antara pukul 6-9 malam. Konon, jam itu akan menjadi lebih panjang pada tangga 24 Desember. Lagu- lagu yang mengiringi permainan cahaya itu juga lebih bervariasi pada tanggal 24 Desember itu.

Selalu menyenangkan, melihat cahaya bergemerlapan semacam itu. Menyaksikan Festival of Light malam itu di Makati, cukup untuk menjernihkan kembali pikiran yang pada siang harinya padat dipenuhi beragam pembicaraan saat planning session.

Ini, aku tampilkan disini foto- foto dari cahaya berwarna- warni yang kusaksikan malam itu. Selamat menikmati !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun