Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Campursari, Kisah dari Dalam KRL

20 November 2015   00:35 Diperbarui: 20 November 2015   21:39 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beragam cerita bisa muncul dari dalam gerbong KRL..

NAMANYA juga kendaraan umum, diisi oleh beragam orang, ada- ada saja ceritanya.

Yang bikin kesal, yang lucu, yang mengharukan... macam- macam.

Ini beberapa di antaranya...

Suatu pagi, bangku KRL sudah penuh. Tapi di salah satu gerbong, ada satu tempat duduk dimana yang 'duduk' disitu adalah ransel, bukan orang. Lalu, seorang penumpang perempuan datang, dan dia menanyakan  pada penumpang lelaki yang persis di sebelah ransel itu apakah ransel itu miliknya.

Lelaki yang ditanya meng-iya. Percakapan terjadi. Intinya penumpang perempuan yang baru datang itu menanyakan apakah tempat duduk itu kosong. Si empunya ransel berkata, tempat itu untuk temannya. Penumpang perempuan tersebut bertanya apakah temannya sudah datang, yang dijawab oleh lelaki pemilik ransel bahwa temannya masih di jalan.

Penumpang perempuan itu berkata jika begitu halnya tolong ranselnya diangkat, sebab dia hendak duduk. 

Keriuhan terjadi sebab si lelaki pemilik ransel bersikeras tak mau mengangkat ranselnya dari tempat duduk itu sebab dia sengaja menaruh ransel itu disitu untuk menandai tempat duduk untuk temannya yang belum datang. Penumpang perempuan itu agaknya menjadi tak sabar lalu diangkatnya ransel itu sendiri, diberikannya pada si penumpang lelaki lalu penumpang perempuan itu duduk.

"Lucu'nya, si lelaki pemilik ransel itu rupanya tetap tak rela. Dia mengomel panjang pendek pada penumpang perempuan yang memindahkan ranselnya. Katanya, " Datangnya siang koq mau duduk."

Kalimat yang oleh penumpang perempuan itu dijawab dengan, " Lha itu temannya malah lebih siang lagi dari saya, belum datang sampai sekarang, kan -- koq mau duduk ? "

Ha ha ha. Jawaban telak !

Tapi lelaki itu tak berhenti. Dia terus mengomel panjang lebar, sampai temannya yang ditunggunya datang, daannn...

O- oooooo...

Teman-nya itu rupanya... sesama lelaki !

Waduh, luar biasa gentleman-nya penumpang lelaki itu ya? Dia mengomel panjang lebar pada seorang perempuan sebab dia hendak menyediakan tempat bagi temannya yang juga lelaki. Ya ampun !

Konyolnya, si lelaki pertama itu lalu bicara seakan mengadu pada temannya yang baru datang, tentang bangku yang sebenarnya sudah disediakannya untuk sang teman, tapi lalu 'direbut' oleh penumpang perempuan yang sekarang menduduki tempat yang sudah ditandai itu.

Haduuhhh. Orang- orang di dalam gerbong yang melihat hal tersebut jadi ikutan kesal ! Beberapa orang terang- terangan bicara mengatakan bahwa memang hak penumpang perempuan itu untuk duduk sebab dia datang lebih dulu. 

Aku, yang 'takjub' melihat peristiwa tersebut pagi itu, menaruh status di fb yang menceritakan apa yang terjadi. 

Daaannnn.. ahahayyyy, setelah kutaruh di fb cerita singkat tentang peristiwa tersebut, beberapa komentar masuk, laluuu.. tanpa terduga ada satu komentar yang mengatakan "mereka pacaran, 'kali... "

Oh. Ya ampun. Walau sejak tadi heran mengapa penumpang laki- laki pemilik ransel itu begitu bersikeras dan tidak terima bahwa temannya yang sesama lelaki akhirnya tak kebagian duduk itu, aku sejujurnya tak pernah sampai berpikir tentang "mungkin mereka pacaran " itu he he. 

Tapi... aih.. lama- lama kalau dipikir betapa anehnya peristiwa itu, jangan- jangan... 

***

Itu cerita yang mengesalkan.

Yang mengenaskan juga ada.

Suatu hari, ketika kereta tiba di Stasiun Manggarai, seorang Bapak terjengkat mendengar pengumuman dari pengeras suara "Selamat datang, anda telah diba di stasiun Manggarai. "

" Lho, ini, stasiun Manggarai Jakarta ? " tanyanya kaget.

Para penumpang yang duduk di sebelahnya semua mengiyakan.

Dan dia kaget sekali. Katanya, " Waduh, saya mau ke Bogor. "

Hah, ke Bogor?

" Iya, " katanya, " Saya tadi naik kereta ke Bogor, " yang disambung dengan, " Aduh, saya ketiduran ! "

Oh, ya ampun. 

Jadi rupanya, dari Jakarta, Bapak tersebut naik kereta ke arah Bogor. Tapi mungkin sebab lelah dia tertidur dan tak sadar ketika sudah sampai stasiun Bogor, lalu... terbawa kereta lagi ke Jakarta !

Walah.

Bapak itu akhirnya turun di stasiun Manggarai untuk kemudian mencegat lagi kereta ke arah Bogor.

Duh, kasihan, berapa ratus kilometer akhirnya jarak yang ditempun oleh Bapak tersebut sebab akhirnya wira- wiri semacam itu...

***

Masih ada cerita lain...

Kalau naik KRL, seringkali ada kejadian yang mungkin tak disengaja tapi bikin kesal.

Yaitu jika orang yang duduk di sebelah kita tertidur lalu saking pulasnya, badannya miring ke arah kita dan kepalanya nyaris bersender ke bahu kita. Iiihhh.. kan risih. Apalagi jika kebetulan yang tertidur itu lelaki. 

Padahal orang yang sudah ngantuk berat seperti itu juga jikapun disenggol saat kepalanya sudah miring- miring, nanti akan tertidur lagi lalu.. begitu lagi. Bisa- bisa sepanjang perjalanan kita harus terus menerus menyenggolnya agar terbangun dan tak sampai kepalanya bersender ke bahu kita, he he.

***

Masih ada banyak cerita lain. Beribu hal bisa diceritakan, beragam kisah dari dalam gerbong KRL bisa dituturkan. Ya, namanya juga kendaraan umum.. ada- ada saja kejadian yang seru di dalamnya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun