Harum banana cake menyebar ke seluruh rumah kayu...
DEE mengeluarkan loyang dari panggangan. Kemarin, mereka panen pisang. Sungguh melimpah. Terlalu banyak untuk dimakan begitu saja. Tetangga sudah terbagi, tetap pisang itu masih banyak. Maka, Dee membuat sebagian pisang itu menjadi bahan cake.
Ini hari Minggu, seluruh keluarga ada di rumah. Hadirnya banana cake untuk camilan di sore hari tentu akan sangat menyenangkan.
" Dipta.. Nara.. Nare.. " Dee memanggil ketiga anaknya, Pradipta dan si kembar Nareswara dan Nareswari, untuk menawari mereka cake yang masih hangat itu.
Untuk Kuti, diambilkannya sepotong yang lalu disodorkannya di atas pisin pada sang suami yang saat itu sedang menghadapi laptopnya.
" Dee, ini blog keroyokan ini, error lagi ya? " Kuti bertanya pada Dee.
Kuti sangat sibuk akhir- akhir ini. Sudah lama dia tak sempat mampir ke blog keroyokan dimana mereka biasa menulis.
" Kenapa, " kata Dee, " Tak bisa diakses? "
" Bukan itu, " jawab Kuti, " Bisa, tapi sepertinya komentar sering hilang.. "
" Komentar yang baru, maksudmu? " tanya Dee.
" Iya, " Kuti menjawab. " Kalau yang lama, jawaban- jawaban komentar yang hilang saat ada upgrade itu, walau sayang, sepertinya sudah harus direlakan, nggak akan kembali. Tapi ini yang baru... "
" Iya memang betul, " jawab Dee. " Sudah beberapa hari ini. Aku juga mengalami. Kemarin aku menulis fiksi lalu ada komentar masuk dan aku jawab, eh... jawaban aku hilang. "
" Lalu? " kata Kuti.
" Ya karena aku pikir hilang, lalu kujawab sekali lagi.. eh ternyata jawaban yang hilang itu muncul lagi setelah kujawab sekali lagi, jadi jawabannya dobel.. "
" Oh, repot sekali, " kata Kuti.
" Iya, " komentar Dee. " Tadi aku juga komentar di tulisan orang lain, mengomentari komentar yang sudah ada.. dan, komentarku itu hilang. Ya sudahlah, aku biarkan saja, malas juga aku bolak- balik harus nulis komentar lagi.. "
" Hmm.. sudah ada yang kasih feedback belum ya pada admin, " kata Kuti.
" Nggak tau, apakah sudah ada yang kirim melalui inbox admin atau belum. Tapi aku tahu beberapa orang menjadikan itu sebagai bahan guyonan 'komentar dihapus.. komentar dihapus' setelah komentar sering hilang ini. Aku sendiri, sebetulnya juga pernah menyampaikan pada admin melalui facebook.. "
" Dan ditanggapi?"
" Sayangnya tidak, " jawab Dee.
" Hmmm, " kata Kuti. Dia membuka akun mereka di blog keroyokan lalu memasukkan password.
" Mau nulis apa? " tanya Dee.
" Mau bikin feedback soal komentar yang hilang itu, " kata Kuti. " Mudah-mudahan tulisanku terbaca admin dan errornya bisa segara dibenahi. "
Dee hendak menjawab, tapi tak jadi, sebab sebelum dia sempat menjawab, ada kaki- kaki kecil berlari mendekat. " Bundaaa... mana kuenya... "
Dee tertawa melihat ketiga anaknya menghampiri. Dia menyodorkan piring berisi kue pisang pada Dipta, Nara dan Nare, yang menyambutnya dengan senang hati...Â
Â
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI