Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jangan Abaikan Pertanyaan Anak Kecil

25 September 2015   10:49 Diperbarui: 26 September 2015   08:50 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali lain lagi, aku sedang menyetir mobil dan salah satu anakku duduk di kursi samping supir, dan dari small talk, ujug-ujug dia menanyakan sesuatu tentang bilangan biner (binary). Aku juga sudah lupa pertanyaannya tapi jelas bukan jenis pertanyaan seperti, "Bilangan binary itu apa?". Dia sudah tahu bilangan binary itu apa dan entah bagaimana rupanya mengutak-atik hal tersebut di kepalanya dan lalu timbul pertanyaan dari hal itu.

Di saat lain lagi, juga entah dalam kesempatan apa (pokoknya semua selalu dalam kegiatan yang biasa, sedang mengobrol atau main-main saja) anakku tiba-tiba menanyakan satu jenis makhluk hidup (aku juga sudah lupa sekarang, makhluk apa yang dia tanyakan, hehe) yang menurutnya itu kan nggak punya kaki, jadi bergeraknya gimana?

Kapan lagi pertanyaan lain yang behubungan dengan kereta api, pesawat terbang, dan entah apa lagi...

Heu heuuuu...

Pertanyaan semacam itu tentu saja juga banyak diajukan anak-anak pada ayahnya. Ayahnya, kadang tahu jawabnya, kadang tidak tahu. Aku sendiri, lebih sering tidak tahunya, ha ha ha...

Tapi, sejak anak-anak kecil, kami, baik ayahnya maupun aku, tak pernah menganggap sepele pertanyaan anak-anak. Kami tak pernah mengabaikan lalu menjawab sembarangan.

Daripada menjawab sembarangan, lebih baik dijawab tidak tahu, lalu jika masih bisa, diupayakan dicarikan jawabannya. Sebab kami sadari betul, jawaban yang diberikan akan terekam dalam memori mereka dan jika jawaban ngawur yang mereka rekam, itu akan menyulitkan mereka kelak untuk membangun benang merah antara satu informasi dengan informasi lain.

Cara untuk mencari jawabannya ya macam-macam. Kadang mencari di buku, film, internet, dan seringkali juga... ha ha... kami memindahkan 'kepusingan' mencari jawaban itu pada orang- orang di sekitar kami.

"Sebentar ya, ibu tanya yangkung dulu," kataku suatu hari pada anakku. Lalu, aku melakukan telepon interlokal, bicara dengan ayahku sebentar, memberi pengantar bahwa anakku menanyakan sesuatu tentang bantalan kereta api dan meminta sang kakek itu  menerangkan lebih jauh.

Adikku yang kuceritakan di atas, Doktor di bidang aeronautika, adalah salah satu orang yang paling sering kuhubungi, termasuk ketika, lupa anakku yang mana, salah satu dari tiga itu menanyakan sesuatu tentang pesawat yang sedang take off.

Pertanyaan tentang bilangan binary, kulimpahkan pada seorang kawan. "Tolong," kataku, "Lagi sibuk nggak? Anakku mau tanya, boleh nggak aku minta dia untuk sms, ntar tolong dijawab ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun