Tapi yang terjadi... ternyata seperti yang kuceritakan di atas.
Lapar, katanya, sebab makan yang dibagikan itu ternyata menunya pedas semua. Jadi dia tidak bisa makan.
Ha ha ha. Duuuhhh, antara ngenes dan geli aku jadinya.
Anak keduaku ini memang sejak dulu tidak bisa makan makanan pedas. Bukan hanya lidahnya yang tidak bisa menerima, tapi juga perut dan bahkan bibirnya. Perutnya bisa sakit dan bibirnya bahkan pernah bengkak karena memakan makanan yang padahal menurut aku sendiri tidak terlalu pedas.
Maka ketika nasi kotak yang dibagikan siang itu ternyata lauknya pedas semua, anakku tak memakan bagiannya. Jadi, kelaparanlah dia sepanjang hari ini.
Oalah, koq ya ada- ada saja, tho, yaaa ... hari pertama jadi mahasiswa, koq ditandai dengan kelaparan. Ha ha ha...
( Tidak apa- apa, nak... Kelak beberapa tahun lagi, saat kau sudah menyelesaikan kuliahmu disana, percayalah... semua kesulitan dan tantangan yang dihadapi ini akan menjadi cerita lucu... )Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H