Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Balada Mahasiswa Baru: Dari Demam Hingga Kelaparan di Hari Pertama Resmi Menjadi Mahasiswa

14 Agustus 2015   23:25 Diperbarui: 14 Agustus 2015   23:25 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duh, mengharukan... Mengharukan...

ADA sebuah foto yang rupanya beredar luas di media sosial beberapa hari belakangan ini ditunjukkan siang tadi oleh seorang kawan kepadaku. Foto yang berasal dari facebook tersebut menunjukkan gambar para mahasiswa baru di sebuah perguruan tinggi negeri.

Fotonya sendiri memang sangat menyentuh. Menunjukkan berderet- deret mahasiswa baru di perguruan tinggi tersebut dengan mengenakan jacket almamater sedang bersujud ketika melaksanakan shalat berjamaah menjelang acara Sidang Senat Terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru yang berlangsung di siang hari.

Bagiku sendiri, keharuannya menjadi berlipat, sebab anakku juga merupakan salah satu dari para mahasiswa baru disitu. 

Dan.. keharuan itu makin menumpuk, sebab ada beberapa 'drama' yang terjadi di hari- hari pertama dia menjadi mahasiswa ini.

Salah satunya, terjadi di hari Senin lalu. Hari yang sama dengan hari dimana foto yang beredar luas itu diambil.

Ah, aku jadi ingat bahwa pada hari Senin itu aku setengah tertawa setengah ingin menangis ketika di sore harinya seusai acara Sidang Senat Terbuka itu saat kuhubungi anakku untuk menanyakan bagaimana kesannya terhadap acara itu, dia menjawab singkat dengan kata "bagus". Tapi lalu ketika percakapan berlanjut, dia mengetikkan satu kata ini dalam pesannya untukku : lapar.

" Lho, koq lapar? Katanya, dapat makan ? " komentarku.

Dan ya itu, aku setengah nyengir lebar setengah tenggorokanku sakit menahan haru ketika anakku menjawab " Tadi makanannya pedas semua, kecuali nasi sama tempe. "

Aih, ya ampun ! Ahahaha. Duh !

Selain urusan lapar-tidak-bisa-makan-karena-makanannya-pedas-semua itu, beberapa hari sebelumnya juga ada cerita lain, saat daftar ulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun