Hahaha... Kau tertipu bukan? Dengan gumpalan kertas dan kresek bekas bungkus gorengan yang kusubalkan di bagian-bagian tertentu dari tubuhku. Hingga kau menelan ludah nafsu setiap kali aku berpose menantang dengan kacamata kudaku.
Ah, sudahlah! Aku tahu dengan candu beracun yang sudah kutebarkan untukmu, tak mudah bagimu membuka mata di bawah dahimu, tak mudah bagimu membuka matahatimu yang terlanjur tertutup nafsu b*r*h*.
Sampai jumpa lagi ya? Dengan penipuan-penipuanku yang lain. Dengan kemunafikan-kemunafikanku berikutnya. Semoga kau kenyang menelan semua sampah busuk yang akan kusiapkan untukmu kelak.
Salam penuh cinta,
Emak Mabok
Â
p.s: Pin Pin adalah nama pena dari salah satu fiksianer terbaik di Kompasiana, yang menurut pengakuannya adalah 'tukang khayal terverifikasi biru yang ingin mengembalikan status itu ke pihak berwenang tetapi tidak tahu bagaimana caranya'.
Pin tidak lagi mengaktifkan akunnya di Kompasiana saat ini namun tetap menulis di tempat lain. Dan kali ini, tulisannya dimuat sebagai tulisan blogger tamu di rumahkayu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H