Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menyikapi Perubahan ala Marvel's Agent of SHIELD

20 Juni 2015   10:30 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:43 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ANDA yang menyukai film televisi genre spionase yang terkait dengan manusia super, mungkin pernah menyaksikan serial Marvel's Agent of SHIELD. Serial ini berkisah tentang sepak terjang sebuah unit kecil di SHIELD. Di Marvel Cinematic Universe, SHIELD (singkatan dari Strategic Homeland Intervention, Enforcement and Logistics Division) merupakan organisasi intelejen sekaligus kontra terorisme, yang menangani berbagai ancaman teroris yang dilakukan perorangan, organisasi hingga makhluk luar angkasa dan manusia super.   

Di layar lebar, SHIELD disebut-sebut dan muncul dalam film Iron Man, The Incredible Hulk, Iron Man 2, Thor, dan Captain America: The First Avenger. SHIELD kemudian memiliki peran signifikan dalam film The Avengers. Separuh film The Avengers  bersetting pada hellicarrier, yang merupakan markas bergerak SHIELD.

Kesuksesan film The Avengers yang antara lain menampilkan sepak terjang SHIELD, memunculkan ide di benak CEO Disney Bob Iger, yang setelah membeli Marvel Comics di tahun 2009, telah membentuk Marvel Studios (yang membuat film layar lebar) dan Marvel Television. Iger ingin agar di layar kaca ada serial yang memaparkan sepak terjang para agen SHIELD.

Iger kemudian menugaskan Joss Whedon, kreator sejumlah serial televisi populer seperti Buffy The Vampire Slayer yang juga menjadi sutradara The Avengers dan The Avengers: Age of Ultron bersama Jed Whedon dan Maurissa Tancharoen untuk menggarap serial yang kemudian diberi nama Marvel's Agent of SHIELD (MAoS). Sebagai daya tarik, mereka memasukkan aktor Clark Gregg, pemeran karakter agent Phil Coulson di layar lebar. Pada The Avengers, Coulson digambarkan tewas setelah dibunuh Loki. Namun pada serial MAoS Coulson ternyata tidak benar-benar tewas. Beberapa episode awal serial MAoS menceritakan bagaimana prosesnya hingga Coulson bisa (tetap) hidup.

Jed Whedon dan Maurissa Tancharoen kemudian mengcasting sejumlah nama sebagai pemeran utama. Syuting pun dimulai. Karena prospek bisnis yang menjanjikan, stasiun televisi ABC resmi mengontrak untuk pemutaran satu musim. Dan kemudian datang masalah. Jed dan Maurissa didatangi pihak Marvel Studios yang saat itu sedang menggarap film layar lebar berjudul Captain America: The Winter Soldier (CA:TWS).

"Ngomong-ngomong, kami sedang menggarap sebuah film yang mungkin akan memengaruhi serial yang sedang kalian kerjakan. Ini skenarionya, bacalah dan kalian akan mengerti apa yang kami maksudkan," kata pihak Marvel Studios.

Jed dan Maurissa membaca skenario dan terkejut. Film CA:TWS tak hanya mengisahkan sepak terjang Captain America namun juga tentang SHIELD. Dalam film itu diceritakan kalau SHIELD disusupi HYDRA, kelompok bentukan NAZI yang ingin menghancurkan dunia. Ending film CA:TWS memaparkan kehancuran SHIELD sebagai organisasi!!

Bisa dipahami jika Jed dan Maurissa terkejut. Mereka sedang mengembangkan serial tentang para agen SHIELD, dan dalam waktu bersamaan ada proyek layar lebar yang memaparkan kalau SHIELD bakal hancur!! Perkembangan terbaru ini akan menjadi masalah serius karena sejak awal sudah digambarkan kalau serial MAoS berada dalam universe yang sama dengan film bioskop.

Mau tidak mau, Jed dan Maurissa harus menyesuaikan. Skenario dirombak. Para penulis dipaksa memikirkan langkah penyesuaian. Cerita harus dibuat selaras dengan apa yang terjadi di layar lebar.

Film layar lebar CA:TWS sukses besar. Para penonton mendapat kejutan yang tak terduga karena SHIELD hancur. Di pihak lain, penyesuaian yang terpaksa dilakukan pada serial MAoS juga berbuahkan hasil. Para penonton yang mengikuti serial MAoS seperti mendapat gambaran lebih detil karena di saat bersamaan, serial itu memaparkan bagaimana infiltrasi HYDRA juga terjadi pada kelompok kecil yang dipimpin Coulson. Salah satu agen terbaik dan terpercaya ternyata merupakan mata-mata HYDRA. Coulson dan timnya harus menyembunyikan diri karena dikejar-kejar pemerintah AS.

Perubahan yang terpaksa dilakukan pada skenario MAoS ternyata berdampak positif. Rating serial itu, yang awalnya rendah, perlahan merangkak naik. Secara kualitas, episode-episode yang memaparkan pertarungan sisa-sisa agen SHIELD melawan agen HYDRA berlangsung dramatis dan seru. Sebagai serial, MAoS dinilai cukup sukses. ABC kemudian memperpanjang kontrak hingga musim kedua, dan kemudian musim ketiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun