Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menjaring Ide ala Cita Citata, Deep Purple dan Paul

25 Mei 2015   18:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_385445" align="aligncenter" width="576" caption="(pikiranrakyat/rockgear)"][/caption]

Suatu siang di studio rekaman di Pluit Jakarta. Seorang penyanyi tidak terkenal sedang merekam lagu. Lagu yang dinyanyikan, Kalimera Athena ciptaan Doel Sumbang, lumayan sukar. Proses rekaman berkali-kali diulang.

Karena kesal bercampur capek, si penyanyi, Cita Citata berujar," Duh lagu ini susah sekali. Sakitnya tuh di sini..." sambil menunjuk dadanya.

Saat itu, ada dua pencipta lagu, Tjahjadi dan Ishak (yang pernah menggarap lagu Cabe-cabean dan Bang Jali) yang berada di ruangan itu. Mendengar ungkapan Cita Citata, kedua pencipta lagu ini saling pandang. "Eh, gimana kalau kalimat itu dijadikan judul lagu!" kata keduanya.

Dua pencipta lagu itu langsung membuatkan lirik dan musiknya. Empat hari kemudian, terciptalah lagu "Sakitnya Tuh Di Sini."

Lagu itu disodorkan ke produser yang setuju untuk merekam. Cita Citata mencoba menyanyikan. Lagu itu hanya direkam sekali dan langsung oke.

Lagu 'Sakitnya Tuh Di Sini' kemudian tayang di sebuah serial sinetron. Dan selanjutnya adalah sejarah. Lagu itu meledak. Liriknya yang unik disenandungkan banyak orang.

[caption id="attachment_385446" align="aligncenter" width="476" caption="Cita Citata (tribunnews.com)"]

14325545401544623319
14325545401544623319
[/caption]

Lagu itu kemudian mengubah hidup Cita Citata, dari penyanyi tidak dikenal menjadi bintang. Dia main sinetron dan membintangi iklan. Undangan manggung datang tak henti.

Cita Citata sukses karena sebuah kalimat celetukan tak sengaja...

Pertanyaan iseng

Tahun 1971, Deep Purple, grup rock yang sedang merintis karir sedang melakukan tur menggunakan jalan darat. Perjalanan berlangsung lama dan melelahkan.

Mungkin karena capek, atau iseng, seorang wartawan musik yang meliput tur tiba-tiba bertanya iseng: "Gimana sih cara kalian bikin lagu?"

Para personil Deep Purple saling pandang. Mencipta lagu merupakan sesuatu yang dikerjakan, dan bukan untuk dijelaskan. Karena bingung mau jawab apa, gitaris Ritchie Blackmore mengambil gitar akustiknya dan memainkan nada dengan kunci G. Vokalis Deep Purple, Ian Gillan, menimpali dengan menyanyikan syair asal comot. Personil lain, Roger Glover (bass), Jon Lord (keyboard) dan Ian Paice (drum) ikut ambil bagian dan menyempurnakan.

Lagu yang kemudian diberi judul "Highway Star" ini rampung menjelang sore. Untuk membuktikan bahwa mereka tidak main-main, lagu yang diciptakan secara darurat itu dinyanyikan dalam konser pada malam harinya di Portsmouth.

[caption id="attachment_385448" align="aligncenter" width="400" caption="Highway Star (ymig.jp)"]

1432554863249180912
1432554863249180912
[/caption]

Lagu "Highway Star" kemudian menjadi bagian dalam album Machine Head yang diluncurkan tahun 1972. Sejak itu, Highway Star menjadi lagu wajib Deep Purple di setiap konser. Highway Star merupakan salah satu lagu milik Deep Purple dengan tempo cepat, yang sangat asyik jika didengar di mobil yang melaju kencang...

Membesarkan hati

Begitu mendengar kalau sahabat baiknya, John, bercerai dengan istrinya, Paul memutuskan untuk mengunjungi. Sebagai teman, Paul memang dekat dengan Cynthia, mantan istri John, dan Julian, putra mereka yang baru berusia 5 tahun.

Paul tahu bagaimana pahitnya dampak perceraian bagi anak. Karena itu, kepada Julian, Paul pun berusaha membesarkan hatinya. Dia meminta Julian untuk tegar dan tidak perlu bersedih.

[caption id="attachment_385450" align="aligncenter" width="492" caption="Julian dan Paul (abbeyroadhills.com)"]

1432555021516503813
1432555021516503813
[/caption]

Ketika berbincang dengan Julian, muncul ide di benak Paul, yang sejatinya adalah musisi papan atas. Ide itu adalah, mengubah nasehat itu menjadi lagu.

Dalam perjalanan pulang, Paul merealisasikan ide itu. Dan terciptalah lagu berjudul "Hey Jules", yang liriknya antara lain berbunyi: Hey Jules,  don't make it bad, take a sad song and make it better...

Lagu itu diusulkan Paul ke rekannya yang juga ayah Julian, John (tepatnya John Lennon), sesama anggota The Beatles. Juga ke George Harrison dan Ringo Starr. Mereka setuju. Paul sebagai pencipta didapuk sebagai vokalis.

Menjelang rekaman, karena merasa kata "Jules" tidak terlalu pas jika dinyanyikan, Paul (tepatnya Paul McCartney) mengubahnya menjadi Jude.

Lagu "Hey Jude" dirilis dalam bentuk single pada Agustus 1968 dan segera merajai tangga lagu Inggris, juga Amerika selama berminggu-minggu.

Single Hey Jude diperkirakan terjual sebanyak delapan juta copy dan tergolong salah satu lagu terbaik sepanjang masa. Di tahun  2013, Billboard menahbiskan lagu ini dalam peringkat 10 'biggest song of all time'. Dari belasan lagu Beatles yang saya hafal, Hey Jude tergolong yang paling saya sukai. Bagian favorit saya adalah di akhir, ketika Paul berteriak-teriak seperti orang kesurupan...

Julian Lennon sendiri baru tahu kalau lagu Hey Jude terpinsirasi oleh percakapannya dengan Paul, 20 tahun kemudian...

Mahalnya ide

Bagi mereka yang setiap hari bergelut dalam "industri kreatif", ide merupakan hal yang vital. Juga mahal. Tanpa ide, proses mencipta lagu, jingle iklan, naskah film, motif batik, ilustrasi majalah dan yang semacamnya, akan tersendat.

Cita Citata, Deep Purple dan Paul McCartney memberi pelajaran penting bahwa ide untuk sukses tak perlu "super" dan wah. Ide bisa datang dari celetukan dan pertanyaan iseng. Juga dari percakapan dengan anak-anak.

Yang diperlukan adalah kepekaan. Bagaimana menangkap dan menjaring momen ide menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Tentu, ide tak hanya diperlukan oleh mereka yang bergerak di industri kreatif. Ide tetap diperlukan semua orang, apapun profesinya. Seorang istri perlu menggali ide cemerlang untuk membuat sang suami betah di rumah. Seorang karyawan perlu ide cemerlang untuk membuat pekerjaan bisa selesai secara efektif dan efisien. Mahasiswa dan pelajar perlu ide brilian bagaimana menangkap pelajaran dari guru/dosen tanpa mengurangi nikmatnya masa muda. Dan seterusnya.

Jadi, jika kapan-kapan ada ide unik, aneh, nyleneh tiba-tiba menyelinap di benak, jangan langsung menghapus ide itu. Karena terkadang, sesuatu yang besar berasal dari ide yang sederhana, unik dan tidak lazim.

Cita Citata, Deep Purple dan Paul McCartney telah membuktikannya... []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun