Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Get Well Soon, Dear Friend...

16 April 2015   23:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:00 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

If only I am a good writer..

DEE tersenyum membaca pembuka tulisan itu. Tulisan yang di-share oleh salah seorang kawan lamanya, Kenanga di wall facebooknya.

Hmm... Kenanga bukan penulis profesional memang, tapi Dee sejak lama tahu bahwa dia bisa menulis, sebagai hobby.

Dee meneruskan membaca.

Jika saja aku penulis yang baik, tulis Kenanga, tentu tak tersendat kugoretkan pena. Tak akan terhenti tergurat kata- kata. Tapi seingin apapun kugambarkan, terkunci semua itu. Maka, doa saja yang kulantunkan. Semoga teman baik yang sedang sakit itu, segera diberi kesembuhan. ...

Oh.

Teman baik yang sedang sakit, katanya?

Dee mencoba memutar ingatannya. Siapa yang dimaksud Kenanga? Ditelusurinya nama teman- teman mereka. Tak ditemukannya nama yang mungkin dimaksud Kenanga. Apakah dia yang ketinggalan berita, atau teman yang dimaksud Kenanga memang teman yang Dee tak kenal?

Penasaran, Dee mengetikkan sesuatu di deretan pesan Whatsapp-nya.

Pesan pada Kenanga.

"Siapa yang sakit?" tanya Dee pada kawannya.

Jawaban muncul tak lama kemudian. " Teman lamaku, Dee, teman baik di kantor lama dulu."

Oh, teman kantor rupanya. Tak heran Dee tak mengenalnya. Kenanga adalah teman masa kecil dan remaja. Teman di sekolah dulu. Tapi mereka tak pernah sekantor.

" Hmm..sakit apa? "

" Itu dia Dee, " jawan Kenanga, " Sakitnya sudah lama rupanya. Aku terlambat mendapat berita. Katanya, stroke sejak berapa tahun yang lalu. "

"

[caption id="attachment_378757" align="aligncenter" width="542" caption="Gambar: www.creativetimeforme.com"][/caption]

" Stroke, di usia muda? " kata Dee.

" Ya, " jawab Kenanga sambil menyertakan emoticon bergambar tangis.

" Sekarang mulai pulih, bisa berjalan kembali, walau tertatih. Sebelah tangan dan kakinya masih kaku dan belum berfungsi sempurna, "

" Oh, kasihan, " kata Dee.

" Iya Dee, " jawab Kenanga, " Bahkan katanya, setelah serangan stroke itu, lebih dari setahun dia pernah hanya bisa terbaring saja di tempat tidur, di dalam kamar, tak bisa melakukan apapun. Kondisinya yang sekarang sebetulnya sudah termasuk kategori 'membaik'. Walau sebetulnya belum pulih itu.. "

" Kau baru dengar beritanya? " tanya Dee.

" Ya, " kata Kenanga. " Kami kelihangan kontak lama, bertahun- tahun. Dia resign dari kantor dimana kami bekerja bersama itu. Lalu pergi ke luar negeri untuk melanjutkan sekolah pasca sarjananya. Terakhir aku berhubungan dengannya, dia baru saja menyelesaikan pasca sarjana itu, lalu bekerja di sebuah kantor ternama dengan karir cemerlang dan gaji besar, menikah dan punya anak.. Setelah itu, tak kudengar lagi kabar beritanya. Kupikir, dia baik- baik saja. Ternyata... "

Dee membaca kalimat panjang Kenanga, yang ternyata masih disambung kalimat panjang lain lagi.

" Kami dulu benar- benar teman baik, Dee. Saat itu kan sama- sama masih lajang, punya banyak waktu sepulang kantor dan kami melakukan banyak kegiatan bersama. Kadang main tennis di sore hari, kadang- kadang juga hiking di akhir minggu. "

Oh. Dee turut prihatin. Terbayang seseorang yang begitu aktif, lalu sakit parah dan sempat harus berbaring saja. Dan kini dengan kondisinya, tentu saja main tennis dan hiking tak lagi bisa dia lakukan.

Duh, pikir Dee. Begitulah hidup. Adakalanya jalan hidup orang tak terduga.

Begitu mulus, begitu cemerlang jalan yang sedang ditempuh, tampak seperti sedang mendaki grafik yang menaik dalam kehidupan, lalu terhadang sakit yang tiba- tiba.

Lalu seakan semua harus dimulai dari awal lagi.

Sedih sekali.

Walau kadang- kadang, jika mencoba mencari hikmah, selalu ada hikmah yang bisa diambil dari kejadian serupa itu.

Ada pelajaran yang bisa dipetik.

Walau caranya, Dee yakin, jika boleh memilih, tak seorangpun yang ingin memilih cara tersebut. Jika boleh, tentu inginnya pelajaran diperoleh dengan cara yang lembut dan perlahan.

Tapi jalan hidup kadang berkata lain.

" Lalu apa kegiatannya sekarang? " tanya Dee pada Kenanga. "

Yang aku dengar, " jawab Kenanga, " Dia berhenti bekerja di perusahaan besar itu, sebab ternyata dibalik karir cemerlangnya, ada stress luar biasa yang menjadi pemicu strokenya. Dia bekerja paruh waktu sekarang, Dee. Juga melakukan beberapa kegiatan sosial. Bukan semata materi atau jabatan lagi yang dicarinya tapi lebih pada melakukan kegiatan yang berguna untuk banyak orang, menyebarkan ilmu, sekaligus terapi bagi dirinya sendiri.. "

Dee mengetikkan balasan pada Kenanga, " Semoga temanmu itu segera diberi kesembuhan, ya, Kenanga" kata Dee, " Dan semoga semua kegiatan yang dilakukannya saat ini juga menjadi kebaikan bagi dirinya, keluarganya dan lingkungannya... "

p.s. Written for a nice old friend. Get well soon !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun