Alih- alih segera melakukan apa yang kucontohkan, anak sulungku malah menganalisa " Ooooo, aku tau, itu melakukan hal yang berlawanan sekaligus, makanya jadi harus konsentrasi, " katanya.
Lalu saat kuminta dia untuk mengikuti gerakanku, jawabannya begini, " Udah, bu. Aku udah liat, udah ngerti. Jadi aku nggak perlu nyoba lagi. "
Hadeeuuuhhhhhhhh.
Setelah itu, pelajaran tentang relaksasi. Kuajarkan terlebih dulu konsepnya, kemudian latihan.
" Ayo pejamkan matanya, " kataku, " Genggam jari dengan lembut. Mulai dengan ibu jari. "
Anak tengahku yang tadinya duduk lalu membaringkan diri. Sambil tertawa- tawa dia bilang, " Bu, kalo' melakukan ini biasanya orang ketiduran kan ya? Aku tidur langsung aja deh, nggak usah pake genggam- genggam jari dulu... "
Ha ha ha. Ampun, deh.
Anyway, setelah sekian menit berlalu dengan penuh keisengan dan ledekan, mereka mau juga mempelajari teknik itu dengan baik dan benar. Memejamkan mata, menggenggam jemari dengan lembut, dan tampak jelas mereka menjadi rileks, dan tampak mengantuk.
Latihan selesai.
Kutanyakan pada mereka, apa yang mereka rasakan.
" Enak kan ya? Jadi rileks... " kataku senang.