Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Uniknya Anak- anak: Sepakbola, David Beckham dan Falsafah Hidup

24 Maret 2013   04:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:19 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MALAM ini, suami dan anak- anak lelakiku, seperti mungkin juga banyak penggemar bola lain di tanah air, terpaku di depan televisi. Asyik menyaksikan pertandingan bola team Indonesia melawan Arab Saudi.

Melihat mereka, terutama anakku, menonton bola seperti itu aku jadi teringat pada apa yang terjadi beberapa waktu berselang, ketika keriuhan terjadi di seantero negeri sebab seorang pemain bola terkenal berkunjung ke Indonesia.

Aku yakin banyak diantara kita yang masih ingat peristiwa itu, ketika David Beckham dan klub bola LA Galaxy melawat ke Jakarta.

Gegap gempita kedatangan David Beckham terdengar dimana- mana.

Kolom- kolom gosip dan infotainment dipenuhi cerita tentang Syahrini yang konon memikat David Beckham dengan 'jambul khatulistiwa' dan pakaian yang meniru gaya berpakaian Victoria Beckham, mantan anggota Spice Girl yang diperistri sang bintang lapangan.

( Ahay..apa betul ya, David Beckham terpikat oleh dandanan imitasi ala Victoria ketika dia toh bisa mendapatkan yang asli sebagai istrinya? He he, sayangnya tak ada satu pun media yang mengulas hal ini walau hampir semua memberitakan tentang dandanan Syahrini yang meniru Victoria dan bagaimana histerisnya Syahrini ketika akhirnya dapat berjumpa dan mencium pipi sang idola. )

Di samping riuh rendah kolom gosip dan infotainment memberitakan hal yang 'sesuatu banget' bagi Syahrini itu, kolom- kolom olah raga di berbagai media, tentu saja juga mewartakan kedatangan sang bintang, lengkap dengan beragam komentar serta informasi mengenai pertandingan eksebisi yang akan dilakukan antara team Indonesia Selection melawan LA Galaxy, klub dimana Beckham kini bergabung.

1364092288649938837
1364092288649938837

Klub sepakbola LA Galaxy ini pada Januari 2007 menjadi headline di banyak media internasional saat mereka menandatangani transfer sang superstar lapangan hijau David Beckham dari Real Madrid.

The Lost Angeles Galaxy, atau LA Galaxy sendiri merupakan team sepakbola profesional Amerika. LA Galaxy adalah pemenang Major League Soccer (MLS) tahun 2011. Transaksi sebesar 250 juta US dollar antara LA Galaxy dan Real Madrid untuk membuat Beckham bergabung dengan LA Galaxy merupakan transaksi terbesar sepanjang sejarah di MLS.

***

1364048779979169018
1364048779979169018

Kembali pada cerita tentang kedatangan Beckham ke Jakarta itu, tanpa terduga ternyata kuterima selembar undangan untuk datang ke Gelora Bung Karno untuk menghadiri acara yang menghadirkan sang bintang.

Undangan yang kuterima adalah undangan untuk menghadiri Soccer Clinic serta Preparation Training di siang dan sore hari menjelang the big match sehari setelahnya.

Mengingat betapa ramainya pemberitaan tentang kedatangan David Beckham ke Jakarta, kesempatan gratis untuk selama 4 jam menonton sang bintang secara live di lapangan hijau itu kuceritakan pada anakku. Kubayangkan bahwa untuk seorang anak laki- laki berusia 12 tahun, berita semacam itu tentu 'sesuatu banget'.

Daannnn.. ingin tahu bagaimana reaksinya saat dia mendengar aku memiliki undangan ke acara tersebut?

Ini: dia tersenyum dan mengangguk.

Sudah, begitu saja.

Wah! Padahal tadinya kubayangkan sang ABG kesayanganku itu akan terlonjak takjub dan bahkan mungkin membujukku untuk memberikan undangan itu baginya saja serta mengijinkan dia bolos sekolah agar dapat datang ke acara tersebut.

Tapi tidak. Bukan itu yang terjadi. Tak ada lonjakan itu. Tak terlontar ide untuk bolos sekolah demi menonton sang superstar. Hanya senyum dan anggukan itu sajalah yang diberikannya.

Aku yang penasaran sambil tertawa duduk di sampingnya dan berkata, "Wah, begitu aja? Masa' diceritain ibu dapat ticket gratis untuk lihat David Beckham reaksinya segitu aja sih? "

Anakku tersenyum. Lebih lebar kali ini. Lalu ujarnya, " Kan apa- apa itu nggak boleh berlebihan, bu.. "

Oh.

Aku tertawa sambil mengacak rambutnya. Tahu persis dari mana dia mempelajari faham semacam itu.

Dia mewarisi sikap itu dari ayahnya. Suamiku memang selalu mengajarkan untuk menyikapi sesuatu dalam hidup ini dengan cara 'biasa saja'. Saat gembira atau pun sedih, tampakkan dengan secukupnya saja. Jangan bersikap berlebihan. Begitu yang selalu dikatakannya.

Rupanya, pasal untuk tak bersikap berlebihan itu kini telah diserap dengan baik oleh anakku.

Kutatap anakku dengan senyumnya yang tenang itu.

1364047831735096303
1364047831735096303

David Beckham memang superstar. Bisa menontonnya menggocek bola secara live di lapangan hijau, memang sungguh suatu kesempatan langka, tapi sejujurnya, lebih dari sekedar merasa mendapat durian runtuh sebab memperoleh ticket gratis itu, aku sungguh merasa senang melihat bagaimana sikap yang ditunjukkan anakku.

Dia yang begitu belia tampak sangat natural waktu menunjukkan sikap dan menjelaskan faham untuk tidak bersikap berlebihan itu.

Ah, memang benar, ada banyak saat ketika kita harus belajar dari anak- anak dan para remaja. Bisa jadi ada saat- saat di mana mereka bahkan bisa lebih bijak dari kita orang dewasa...

** Foto- foto: koleksi kompasiana.com/rumahkayu **

Artikel selanjutnya: Uniknya Anak- anak: Kita Nggak Boleh Berlebihan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun