***
Konon, kata orang, jika kita menjalani sesuatu yang menyenangkan, kita akan merasakan waktu berlalu begitu cepat. Tapi jika sebaliknya, kita sedang melalui saat- saat yang tak kita sukai, semua seakan berjalan sangat lambat.
Bisa jadi itu benar. Sebab aku sendiri agak terperanjat ketika membilang, sudah berapa banyak tahun yang kami jalani bersama. Bilangan yang tak sedikit, tapi sungguh itu terasa seperti baru kemarin.
***
Kami tidak biasa merayakan sesuatu dengan cara yang gegap gempita.
Kami menjalani banyak hal dengan cara yang sederhana, lalu menyerap rasa bahagianya dengan amat sangat untuk kemudian menyimpannya dalam hati yang terdalam.
Kebiasaan kami adalah merayakan sesuatu dengan memasak nasi kuning.
Di rumah kami, nasi kuning itu hadir enam kali dalam setahun. Lima kali di hari ulang tahun kami, aku, suami dan ketiga anak kami, lalu sekali di hari ulang tahun pernikahan.
Hari ini, nasi kuning itu hadir. Sebab hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan aku dan suamiku.
Nasi kuning itu, bahkan telah kami nikmati ketika lauknya belum lagi lengkap tadi subuh.
Beras telah direndam kunyit sejak kemarin sore, untuk dibuat menjadi nasi kuning hari ini. Dan untunglah begitu. Sebab baru kusadari kemudian bahwa akan ada sahur hari ini. Puasa Hari Arafah 9 Zulhijah, sehari sebelum Idul Adha. Hari ketika para jemaah haji sedang berkumpul di Padang Arafah.