Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rindu KRL Ekspres: Di Jepang Rel yang Sama Digunakan untuk Kereta Ekspres dan Non-Ekspres

13 Juli 2013   21:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:36 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1373764184107525591

Kalau meniru di Jepang, tidak ada perbedaan harga tiket antara KRL ekpress dan Ekonomi/lokal. Perbedaannya hanya dari kecepatan mencapai stasiun tujuan. Kereta ekspress lebih cepat karena tidak berhenti disetiap stasiun, sementara kereta lokal berhenti di setiap stasiun jadi membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai tujuan. Nah, di Jepang orang bisa pindah dari ekpress/rapid/kaisoku ke lokal/lambat atau sebaliknya tanpa ada biaya tambahan.

Misalkan penumpang ingin pergi ke stasiun B dari stasiun A, sementara kereta ekpress tidak berhenti di stasiun B, dia bisa naik kereta ekpress dari stasion A sampai di stasiun sebelum stasiun B yang disinggahi kereta ekpress, lalu sambung dengan kereta lokal/lambat yang nanti akan berhenti di stasiun B, tanpa harus menambah biaya, karena sistem ongkos di Jepang yang dilihat hanya di mana dia naik dan dimana dia turun, karena di tiket sudah tertera stasiun asal dan stasiun tujuan.

Kalau ternyata di perjalanan berubah pikiran untuk turun di stasiun lebih jauh sedangkan tiket yang dibeli hanya sampai tujuan yang lebih dekat, ada tempat melakukan fare adjustment, otomatis akan keluar angka biaya yang harus ditambahkan, bisa menggunakan mesin otomatis di dekat pintu keluar atau melalui petugas yang jaga di dekat pintu keluar.

Makanya lebih praktis pakai kartu tiket isi ulang sehingga kalau kita berubah pikrian di tengah jalan untuk turun di stasiun yang tidak direncanakan di awal, uang kita yang tersimpan dalam kartu tersebut akan terpotong menyesuaikan dengan jarak antara satsiun asal dan stasiun tujuan secara otomatis.

Bagaimana kalau isi uang kita kurang? Ada juga tempat isi ulang kartu di dekat pintu keluar.

Saya sudah merasakan publik transportasi di Eropa dan US, dan saya lihat sistem di Jepang yang paling praktis dan efisien, termasuk dalam cara pembelian tiketnya. Dan dibanding Washington, jumlah jalur/rute transporasti massal di Tokyo khususnya, jauh-jauh lebih banyak, bisa sampai 30 rute. Sementara di DC tidak sampai 10 lines/rute.

Tiket Elektronik

Kartu elektronik di Jepang dapat dibeli untuk diisi ulang.

Untuk pertama kali beli harganya 500 Yen, isinya nol, lalu kita isi dengan nominal paling kecil 1.000 Yen dan akan berkurang kalau sudah dipakai sesuai dengan ongkos perjalanan yang kita lakukan. Kalau habis atau kurang harus diisi ulang lagi.

Sistem tiket kertas juga sangat praktis, dimasukan ke dalam pintu otomatis maka pintu akan terbuka lalu tiketnya akan keluar lagi. Pada saat keluar di staisun tujuan, tiketnya dimasukkan lagi ke pintu otomatis , pintu akan terbuka dan tiket akan tertelan. Kertas tiketnya bisa didaur ulang, jadi lebih ramah lingkungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun