Bertahun- tahun tinggal di Eropa serta Jepang saat menyelesaikan S-2 dan S-3, membuat Farid juga memiliki banyak pengalaman nyata soal perkeretaapian.
Di bawah ini adalah pendapat Farid yang diberikan dalam dua buah komentarnya di artikel yang kubuat sebelumnya. Kumuat sesuai aslinya dengan sedikit editing untuk pengelompokan tanpa merubah inti pendapatnya.
Penggunaan Rel yang Sama untuk Kereta Ekspres, Semi Ekspres dan Lokal.
Kalau di Jepang, memang ada pembagian KRL ekspress/cepat dengan yang lambat/lokal.
Harga tiketnya tetap sama, yang membedakan KRL ekspress atau kalau disini disebut rapid (kaisoku) ada yang spesial rapid, rapid dan semi rapid, tidak berhenti di setiap stasiun. Yang lokal berhenti di setiap stasiun. KRL ekspress dan lokal ini menggunakan rel yang sama, jadi tidak ada rel khusus untuk KRL ekpress/rapid.
Tidak perlu bikin rel khusus untuk membedakan KRL lokal dan ekpress, bahkan bukan hanya dua macam layanan KRL, tapi ada 4 jenis KRL bisa pakai rel yang sama. Ada lokal, semi rapid, rapid dan spesial rapid. Bahkan jalur tertentu kadang juga dipakai oleh kereta cepat antar kota semacam shinkansen.
Yang lebih hebatnya lagi, beberapa rute tuh operator keretanya berbeda, tapi pakai rel yang sama, misalkan dari A ke B itu operatornya JR Lines dan dari B ke C sudah beda operator, peratornya private company, tapi kita tetap di gerbong yang sama, tidak perlu ganti kereta, masih dalam kereta yang sama, tapi sudah beda operator.
Penumpang tidak perlu repot ganti- ganti tiket atau beli tiket setiap ganti operator, akan terpotong otomatis dari kartu tiket elektronik itu. Sistem IT nya untuk membagi pemasukan antar operator sudah mapan, jadi tahu dari harga tiket yang dibayar penumpang, berapa yang ke masing- masing operator.
Ini hanya masalah optimasi penjadwalan saja (kebetulan bidang riset saya masalah optimasi penggunaan sumberdaya dan fasilitas terbatas agar lebih efisien dan murah hehehehe).
Walau pun jadwal antar KRL dengan rute yang frekuensinya sangat tinggi, bahkan di peak hour bisa setiap 5 menit ada KRL line/track yang sama, tapi penjadwalan mereka benar-benar on time sehingga rel terpakai sangat efisien. Harusnya PT KAI yang jadwal antar keberangkatan KRL ke tujan yang sama relatif jarang (mungkin setiap 30 menit sekali yah,CMIIW), lebih mudah membuat jadwal penggunaan rel utk KRL ekpress, dan ekonomi.
Harga Tiket