Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Saat Mimpi Indah Berubah Menjadi Mimpi Buruk: Terjebak Kerusuhan di Stasiun Kereta

13 April 2013   11:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:16 1828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu KRL 'Commuter Line' yang kutumpangi berhenti di Stasiun Depok Lama, aura ketidakberesan dan ketegangan dengan segera menyergap.

Stasiun jauh lebih penuh dari biasanya.

Para calon penumpang yang ada di peron menanti kereta tampak gelisah.

Di sebuah jalur, tampak KRL Ekonomi padat penumpang yang siap diberangkatkan, tapi tak juga berangkat. Ada beberapa penumpang naik ke atap. Tidak banyak, tapi ada. Dan ada petugas yang sikapnya kasar serta berlebihan.

Petugas itu melepaskan tembakan dan menyeret satu penumpang.

Keresahan jelas terasa.

KRL Ekonomi itu mulai bergerak sedikit. Dan seakan tak rela jika potensi kerusuhan itu dicegah oleh laju kereta, saat KRL Ekonomi itu mulai bergerak perlahan, terdengar tembakan lagi. KRL dengan serta merta berhenti, dan apa yang terjadi sudah lebih dari apa yang dapat ditanggungkan oleh banyak penumpang yang pada dasarnya sudah resah dan gelisah.

Penumpang KRL Ekonomi meloncat turun dari kereta, marah dan mengamuk.

Saat itu, di jalur lain ada KRL ‘Commuter Line’ baru masuk Depok Lama. Penumpang yang baru tiba dan tak menduga akan menghadapi situasi seperti itu tentu saja juga menjadi sangat panik ketika mendengar tembakan dan terjebak dalam kerusuhan.

Sebagian penumpang KRL Ekonomi yg mengamuk sempat masuk ke KRL 'Commuter Line' ini untuk menghalau para penumpang keluar kereta yang (seharusnya) ber-AC ini (walau faktanya seringkali AC tak berfungsi ).

Aku sungguh khawatir. Kerusuhan yang dipicu oleh kemarahan para penumpang KRL Ekonomi pada PT. KAI mulai berubah menjadi kecemburuan pada (sesama) penumpang yang mampu membayar lebih dari karcis KRL Ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun