Selain hal tersebut di atas, faktor cuaca serta lingkungan juga berpengaruh.
Misalnya, saat itu manusia berada pada lingkungan dimana banyak ikan kecil yang biasa dimangsa hiu berada. Maka hiu menganggap manusia sebagai pesaingnya untuk memperoleh makanan, dan hiu akan merasa harus menyerang pesaing ini.
Disarankan juga untuk tak berenang saat air keruh atau setelah badai.
[caption id="attachment_265474" align="aligncenter" width="601" caption="Foto: kompasiana.com/rumahkayu"]
![1373284258272745335](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/552e7c2d0423bd0a348b456a.jpeg?t=o&v=555)
Satu hal lagi yang kuingat dari apa yang telah kubaca itu adalah untuk menghindari menggunakan perhiasan dari permata atau logam yang berkilat, serta baju berwarna terang yang menimbulkan efek kilat tertimpa sinar matahari. agar tak menarik perhatian hiu. Sebab hiu bisa jadi mempertukarkan kilatan itu dengan sisik ikan, lalu tertarik untuk mendekat dan menyerang.
Memegang pena, saat melakukan penelitian mengenai hiu yang berada di dalam aquarium, misalnya, itu juga bisa memancing bahaya dan memicu serangan hiu.
Oh ya... konon, informasi bahwa sebab hiu sangat sensitif terhadap darah sehingga perempuan yang sedang haid memiliki resiko lebih besar untuk diserang hiu pernah diteliti dan hal itu ternyata tidak terbukti. Tapi jika ingin mengurangi resiko, maka lebih baik menghindari mendekati hiu saat sedang haid.
***
Nah, bagaimana setelah membaca cerita ini, tertarikkah teman- teman untuk mencoba berenang bersama para hiu di lautan?
** Artikel terkait: http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/07/08/yuk-ke-karimun-jawa-575275.html