Mereka tentu saja senang sekali. Boleh berenang dengan hiu, ditemani pula olehku.
Aku sebenarnya tidak senang. Aku cemas.
Jika aku menemani mereka, sebenarnya bukan sebab aku ingin tahu rasanya berenang bersama hiu, tapi rasa cemas itu akan jauh berkurang jika aku juga turun ke kolam daripada aku berdiri di tepian melihat anak- anakku ada di dalam kolam dengan begitu banyak hiu meliuk- liuk di sekitar mereka.
[caption id="attachment_265469" align="aligncenter" width="399" caption="Si sulung dan hiu yang berenang di sekitarnya. Foto: kompasiana.com/rumahkayu"]
***
Sebetulnya seberapa besar resiko terjadinya serangan hiu?
Sebab penasaran, kucari informasi itu sepulang liburan.
Serangan hiu konon sebenarnya cukup jarang terjadi. Berdasarkan data tahun 2000, menurut National Geographic, kemungkinan seseorang digigit hiu adalah 1: 11,5 juta.
Artinya, sebenarnya hiu 'tak seberbahaya' apa yang ada dalam persepsi kebanyakan orang. Tapi, walau begitu, dalam kondisi- kondisi tertentu, hiu memang bisa menjadi berbahaya, dan serangan hiu bisa fatal akibatnya.
Apa saja kondisi itu? Mana yang fakta, mana yang mitos?
Dari apa yang kubaca, serangan hiu biasanya terjadi jika (dipandang dari sudut pandang hiu), ada provokasi dari pihak manusia. Misalnya, manusia bertemu hiu lalu menepuk, menggoda, menjaring, menombak, atau tanpa sengaja menabrak hiu dengan papan surfing. Semua itu bisa digolongkan sebagai bentuk provokasi.