Nah, lalu mengapa sebenarnya aku menuliskan topik ini sekarang?
Hmmm... bukan bukan karena aku akan mengajarkan seni melakukan hipnotis atau membagikan materi presentasi tentang Influencing Skills, tapi ini sebetulnya masih berhubungan dengan topik yang sering menimbulkan gonjang- ganjing: video panas ( terutama jika yang ada di dalam video tersebut adalah orang yang dikenal publik, seperti misalnya video yang melibatkan seorang penyanyi dan artis terkenal beberapa tahun yang lalu.)
***
[caption id="attachment_239363" align="aligncenter" width="509" caption="Gambar: www.askthejudge.info"]
Hipnotis. Video panas.Memang apa hubungan antara keduanya?
Oh, begini lho... Biasanya, jika ada video panas yang beredar, setelah itu akan ada banyak pembahasan, komentar, diskusi terjadi dimana- mana, dan salah satu topik yang sering disebut- sebut adalah bahwa video tersebut dapat mempengaruhi tingkah laku para anak- anak dan remaja di sekitar kita.
Lalu, akan muncul pertanyaan serupa ini: bagaimana mencegah agar anak- anak dan remaja tidak meniru apa yang ada di dalam video tersebut? Apa yang harus dilakukan oleh para orang tua?
Ini pendapatku.Mungkin terdengar agak getir, tapi inilah yang sekarang aku percayai: bahwa orang tua, pada suatu titik tertentu, ketika seorang anak sudah remaja atau dewasa, tak akan lagi dapat mempengaruhi tingkah laku anak tersebut. Tak akan lagi mungkin dapat juga dibaca sebagai bisa, tetapi power yang dimiliki oleh orang tua akan berkurang, tak lagi sebesar ketika anak- anak tersebut masih sangat kecil.
Sebab anak- anak remaja, apalagi yang sudah mulai memasuki usia dewasa muda, sudah memiliki pendapat dan keinginan sendiri, dan sedikit banyak sudah membentuk nilai- nilainya sendiri.
Dan adalah fakta bahwa orang tua tak mungkin selalu bisa berada setiap detik di sisi anak(-anaknya) untuk mengawasi tingkah laku mereka.
Jadi, kesimpulannya, jika pertanyaannya adalah bagaimana mencegah agar anak- anak dan remaja tidak meniru tingkah orang-orang yang ada di dalam video itu yang melakukan free sex, maka jawabannya hanya satu: hanya mereka sendiri yang akan dapat mencegahnya. Bukan orang tua mereka.