Dan pisang goreng yang dijualnya enak. Gurih, manis dan enak dikunyah. Saking enaknya sampai ada beberapa pelanggan yang justru lebih memilih membeli pisang gorengnya dibanding jamu.
Kejutan dari Bi Supi, yang berusia 30-an tahun itu tidak berhenti di pisang goreng.
Suatu pagi, dia muncul sambil mengendarai….sepeda motor!!!
Cape kalau menenteng keranjang kue sambil berjalan-jalan ke rumah pelanggan. Jadi aku kredit motor saja, kata Bi Supi.
Begitulah. Selang beberapa bulan terakhir, Bi Supi mendatangi pelanggannya dengan sepeda motor. Dua keranjang berisi pisang goreng dan tahu isi ditaruh di belakang. Bagian belakang sepeda motornya dimodifikasi sehingga bisa diisi keranjang. Sementara bakul jamu diletakkan di depan.
Bi Supi menawarkan cara baru dalam menjual jamu. Ketika pesaingnya masih tampil dengan teknik tradisional (menggendong jamu sambil tangan menenteng ember kecil), Bi Supi tampil dengan inovasi baru: Juga menjual pisang goreng dan mengendarai sepeda motor.
Dengan caranya yang unik Bi Supi mengajarkan satu hal. Dalam hidup, berjuang saja tidak cukup. Ketika persaingan semakin ketat, perjuangan harus dibarengi dengan inovasi. Dan improvisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H