Surveyor-nya siapa dan dimana? Survey pertama dilakukan oleh salah satu LSM di daerah minus di Indonesia, dan survey yang lain dilakukan oleh Harvard Business Review, samplenya tidak diambil di Indonesia.
Hasilnya sama, yakni jika dalam suatu keluarga laki- laki yang memegang kendali keuangan , maka belanja utama ditujukan pada "kepentingan laki-laki" yang sebetulnya tidak terlalu penting untuk keluarga, seperti rokok, kopi ( di Indonesia ) dan minuman beralkohol (menurut hasil penelitian Harvard ).
Sementara itu, jika perempuan yg memegang kendali belanja, fokusnya adalah makanan, layanan kesehatan dan pendidikan yang layak. Belanja terutama ditujukan untuk kesejahteraan anak-anak dalam keluarga.
Yang menarik, hasil tersebut sama untuk semua tingkatan penghasilan.
Tidak perduli berapa besar penghasilan dalam keluarga itu, pada keluarga miskin sekalipun, tapi kalau perempuan diberi kesempatan untuk mengambil keputusan dalam pola belanja keluarga, polanya sama.
Kesimpulannya, perempuan ternyata memang lebih bijak dalam hal mengatur belanja keluarga, dan dilihat dalam skala luas, maka yang lebih baik untuk komunitas adalah jika kendali belanja dalam keluarga dipegang oleh perempuan.
Setuju dengan hal ini, atau tidak ? Ada pendapat lain, atau fakta lain yang dapat diungkapkan mengenai topik ini?
Ayo berbagi di sini...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H