[caption id="attachment_175759" align="aligncenter" width="594" caption="Messi sesaat sebelum bola direbut Lampard (foto zimbio.com)"][/caption]
LIONEL Messi baru saja hendak menggocek bola ketika Frank Lampard yang ada di dekatnya berhasil mencuri si kulit bundar. Dengan cepat Lampard mengoper bola ke Ramires yang ada di sebelah kiri. Ramires menyisir sisi kiri pertahanan Barcelona dan memberikan umpan mendatar kepada Didier Drogba. Tak terkawal, Drogba menaklukkan kiper Valdes. Gol. Satu kosong untuk Chelsea, yang bertahan hingga pertandingan usai.
Jika dirunut, gol Chelsea tercetak karena kesalahan 'kecil' Messi. Yang tidak bisa mempertahankan bola sehingga bisa dicuri. Jika Messi bisa menjaga bola, gol Chelsea tak akan tercipta. Akhir laga mungkin akan berbeda.
Tentu, sangat tidak adil jika menjadikan Messi sebagai kambing hitam. Apalagi Barcelona memiliki 24 peluang mencetak gol, 6 di antaranya tergolong peluang emas. Namun setidaknya, jika mau mencari kambing hitam, yang bisa disasar adalah Messi.
***
Dalam hidup, terkadang kita melakukan seperti Messi, tanpa sengaja berbuat kesalahan kecil. Umumnya kesalahan kecil ini tidak berdampak signifikan. Namun ada kalanya juga, kita harus membayar sangat mahal untuk sebuah kesalahan kecil bahkan sepele.
Di Indonesia, banyak kisah tragis yang berawal dari kesalahan sepele. Ada ibu rumahtangga yang lupa mematikan kompor. Â Kompornya meledak, rumah terbakar, juga rumah belasan tetangga lain. Atau ada kisah seorang nenek yang menjaga cucunya di sebuah desa. Semilir angin membuat si nenek mengatupkan mata sejenak. Begitu membuka mata, si cucu yang baru berusia 2 tahun sudah hilang. Setelah dicari kemana-mana akhirnya si bayi ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, tertelungkup di empang samping rumah. Atau kisah pengendara mobil di malam hari, yang tak mampu melawan godaan kantuk dan memilih untuk tidur dalam sepersekian detik. Ketika sadar, sudah terjadi kecelakaan. Banyak juga sopir yang begitu sadar dia sudah berada di.... alam baka!!!
Dalam hidup, kesalahan yang dianggap sepele bisa berdampak seumur hidup. Salah memilih jurusan ketika kuliah bisa berdampak panjang. Salah memilih jodoh atau salah memilih pekerjaan juga bisa berimplikasi serius.
Ada kalanya, kesalahan tak bisa diperbaiki. Kesalahan sepele yang mengakibatkan belasan rumah terbakar pasti tak akan bisa diperbaiki. Begitu juga kesalahan si nenek sehingga cucunya tewas. Atau kesalahan pengendara mobil. Atau kesalahan memilih istri atau suami.
Namun terkadang, Sang Pencipta masih memberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki. Sama seperti yang bakal dilakukan Messi di leg kedua nanti di kandang Barcelona.
Messi pasti tak akan menyia-nyiakan peluang untuk memperbaiki kesalahan. Dan membalikkan kekalahan menjadi kemenangan.
Kita juga seharusnya melakukan hal yang sama. Jika kita, baik sengaja maupun tidak, melakukan kesalahan 'kecil', dan jika diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan, manfaatkan peluang untuk melakukan perubahan.
***
Di dunia, tak ada yang sempurna. Messi yang dianggap pesepakbola terbaik dunia juga bisa melakukan kesalahan. Kita, Anda dan saya juga bukan manusia sempurna. Kita pasti telah dan akan melakukan kesalahan.
Tinggal bagaimana kita menyikapi kesalahan itu. Bukan dengan bermain bola seperti Messi, hehehe, tapi berupaya memperbaiki apa yang bisa diperbaiki....
Setuju?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H