Suatu hari di rumah kayu...
Pagi- pagi Dee membuka semua jendela - jendela lebar di rumah kayu, membiarkan udara pagi yang dingin menghembus masuk ke dalam rumah.
Anak- anak masih lelap dalam mimpi indah mereka sepagi itu.
Dee terus membuka jendela- jendela. Dan ketika itulah Kuti mendekat, memeluk pinggangnya dari belakang, mencium dan menghirup wangi rambutnya...
***
Kuti teringat pada suatu hari dulu, ketika mereka baru saja menikah. Hal yang sama terjadi.
Dee membuka jendela- jendela di rumah kayu pagi itu, di suatu hari ketika mereka baru saja beberapa hari menjadi suami istri. Dan Kuti, seperti saat ini, juga memeluk sang istri dari belakang.
~ Menghirup wangi rambut sang istri dengan segala rasa...
Dia tidak dapat mengatakan apa persisnya wangi rambut dan tubuh istrinya.
Itu campuran dari wangi cemara, kembang tanjung, wangi yang biasa tercium dari laut saat angin menghembus dari tengah laut ke pantai yang bercampur dengan keharuman tanah yang baru tersiram air hujan dan saat tertimpa matahari...
Menghirup wangi rambut dan tubuh istrinya membuat dada Kuti berdebar serta menyebabkan adanya rasa hangat dan hangat yang menyebar ke seluruh raga... dan jiwa...