Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sepak Bola, Seks Pranikah, dan Peluang Perselingkuhan

2 Maret 2012   17:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:36 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1330707350384894701

Suara sorak sorai terdengar dari pesawat televisi.

PERTANDINGAN antara Norwich City melawan Manchester United dalam Liga Inggris masih berlangsung.

Kuti menatap layar televisi di depannya.

Dee, seperti biasa, juga berada di situ. Tidak untuk menonton televisi. Dia bukan penggila bola walau sebisanya saat Kuti ingin menonton suatu pertandingan dia menemani sang suami. Hanya agar dia berada di dekat suaminya saja, bukan karena dia ingin menonton pertandingan tersebut.

Begitu pula saat itu. Ketika Kuti mengamati dengan cermat kemana arah bola bergerak di layar televisi, Dee sendiri tenggelam dalam bacaannya. Beberapa buah buku dan majalah terserak di sekitarnya. Dee memang biasa membaca beberapa buku sekaligus, tergantung topik apa yang sedang ingin diketahuinya saat itu.

Sebuah artikel menarik perhatiannya. Hasil survey yang berhubungan dengan perilaku seksual seseorang, terutama terkait dengan hubungan sex pranikah.

Dee membaca beberapa baris pertama dari artikel tersebut.

Hmmm, pikirnya... ini bisa menjadi alasan penguat dari apa yang diyakininya selama ini, yakni faham untuk tidak melakukan premarital sex -- hubungan seksual pra nikah.

Dee menelusuri baris demi baris kalimat dari artikel tersebut. Dia membaca perlahan dalam hati.

Mereka yang aktif secara seksual sebelum menikah memiliki peluang lebih tinggi untuk bercerai setelah menikah, begitu kata artikel yang dibacanya.

Dee melanjutkan membaca. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 2.746 perempuan dalam Survei Nasional Pertumbuhan Keluarga yang dilakukan oleh Dr. Kahn dari University of Maryland dan Dr. London dari Pusat Statistik Kesehatan Nasional di USA menemukan bahwa pernikahan yang terjadi pada seseorang yang aktif secara seksual sebelum menikah meningkatkan peluang terjadinya perceraian sebesar 60%.

Dan... oh... ternyata... ada hubungan juga antara hubungan seksual pra nikah dengan affair yang mungkin dilakukan seseorang setelah pernikahan. Sebab konon, orang yang telah melakukan hubungan seksual pra nikah memiliki kecenderungan untuk berselingkuh lebih besar daripada orang yang tidak pernah melakukan pre marital sex.

Mereka yang pernah melakukan seks pranikah lebih cenderung memiliki affair di luar pernikahan ( dan melakukan extra marital sex ) juga.

Dee membaca lagi.

Hasil penelitian menunjukkan seseorang yang bersikap permisif terhadap seks pra nikah akan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk melakukan extra marital sex.

Orang-orang yang terlibat dalam hubungan seks sebelum menikah memiliki kecenderungan lebih dari dua kali lipat lebih besar untuk memiliki affair saat dia telah menikah dibandingkan dengan orang yang tak pernah melakukan seks pranikah.

Masuk akal, pikirnya. Ini masalah sikap dan perilaku seseorang yang memang tak kan terlalu berubah setelah menikah.

Dan… ah, ini dia, pikir Dee saat dia meneruskan membaca. Hubungan seks yang telah dilakukan sebelum menikah sebetulnya merupakan penghambat besar seseorang untuk menikahi orang yang tepat. Karena apa yang dirasakan saat melakukan hubungan seks itu bisa membutakan seseorang.

Ketika cinta telah dipertukarkan dengan nafsu, maka akal sehat seseorang tak lagi berfungsi dengan baik.

Cinta sejati sebenarnya akan bisa diperoleh tanpa keintiman fisik berlebihan (saat sebelum menikah). Tapi sekali keintiman fisik itu terjadi, ketika hubungan seksual itu dilakukan, maka seseorang akan kehilangan kemampuannya untuk dapat berpikir objektif. Seseorang akan menjadi sulit untuk membedakan kepuasan yang didapatkannya dari hubungan seksual dengan rasa cinta terhadap orang itu. Juga akan sulit untuk melakukan pertimbangan rasional apakah dia dan orang tersebut memang cocok dan dapat melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius dalam jangka panjang.

Dee menarik nafas panjang.

Dan dalam hal ini, efeknya akan jauh lebih terasa pada perempuan daripada pada laki- laki.

Sebab, secara umum perempuan hanya akan melakukan hubungan seksual jika ada rasa cinta di dalam hatinya. Tidak begitu dengan laki- laki yang dapat melakukannya semata karena kebutuhan fisik. Jika seorang perempuan telah melakukan hubungan seksual pra nikah dengan seorang laki- laki tertentu, maka bagi pihak perempuan, jika pada suatu saat dia perlu melepaskan diri dari hubungan tersebut, maka hal itu akan sangat sulit untuk dilakukan.

Perempuan yang sudah melakukan seks pra nikah akan susah untuk melepaskan dirinya dari hubungan yang menjerat walaupun misalnya dia pada suatu titik menyadari bahwa hubungan tersebut sebenarnya tak bermasa depan atau tidak menjanjikan kebahagiaan dalam jangka panjang, karena dia akan makin terikat secara emosional pada laki- laki dengan siapa dia pernah melakukan hubungan seks tersebut.

Jika pada suatu saat dia menyadari bahwa hubungan mereka sebenarnya bukan hubungan yang baik untuk jangka panjang, dia sudah akan kehilangan kemerdekaannya untuk secara spontan membalikkan badan dan pergi mencari jalan lain untuk menuju hidup yang lebih bahagia.

Dia sudah akan terjerat dan kakinya terikat. Tak akan mudah melepaskan diri dari ikatan tersebut.

Ah, pikir Dee… memang sebetulnya, orang harus selalu berhati- hati dalam setiap langkahnya. Bahkan ketika jatuh cinta sekalipun. Jatuh cinta yang semata mengandalkan rasa tanpa rasio tak akan baik dampaknya dalam jangka panjang.

***

“ Gooolllll … “

Dee menoleh. Dilihatnya Kuti terlonjak senang. Di layar televisi tampak seorang pemain tertawa lebar sementara dia dikerumuni dan dipeluk oleh kawan se-teamnya. Rupanya dialah pencetak gol itu.

Ada angka ditunjukkan di layar televisi. Oh, rupanya gol barusan merupakan gol kedua untuk Manchester United, dan merubah kedudukan menjadi 2-1 untuk klub sepakbola kesayangan suaminya itu.

Dee tersenyum dalam hati.

Sebetulnya dia tadi berniat untuk menceritakan pada Kuti tentang hal yang baru saja dibacanya. Tapi melihat bagaimana Kuti mengamati dengan penuh konsentrasi tayangan ulang yang diambil dari berbagai sudut dan diputar dalam gerak lambat di televisi, dia membatalkan niatnya.

Dee teringat pada berita yang pernah dibacanya beberapa tahun yang lalu ketika demam World Cup melanda, bahwa pada saat seperti ini, ketika sedang terserap pada urusan pertandingan sepak bola, bahkan konon urusan seks-pun tak lagi menarik bagi banyak lelaki.

Sepak bola jauh lebih penting dari itu.

Senyum Dee melebar teringat berita lucu itu...

** gambar diambil dari: www.zazzle.com **

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun