Dee melanjutkan membaca. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 2.746 perempuan dalam Survei Nasional Pertumbuhan Keluarga yang dilakukan oleh Dr. Kahn dari University of Maryland dan Dr. London dari Pusat Statistik Kesehatan Nasional di USA menemukan bahwa pernikahan yang terjadi pada seseorang yang aktif secara seksual sebelum menikah meningkatkan peluang terjadinya perceraian sebesar 60%.
Dan... oh... ternyata... ada hubungan juga antara hubungan seksual pra nikah dengan affair yang mungkin dilakukan seseorang setelah pernikahan. Sebab konon, orang yang telah melakukan hubungan seksual pra nikah memiliki kecenderungan untuk berselingkuh lebih besar daripada orang yang tidak pernah melakukan pre marital sex.
Mereka yang pernah melakukan seks pranikah lebih cenderung memiliki affair di luar pernikahan ( dan melakukan extra marital sex ) juga.
Dee membaca lagi.
Hasil penelitian menunjukkan seseorang yang bersikap permisif terhadap seks pra nikah akan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk melakukan extra marital sex.
Orang-orang yang terlibat dalam hubungan seks sebelum menikah memiliki kecenderungan lebih dari dua kali lipat lebih besar untuk memiliki affair saat dia telah menikah dibandingkan dengan orang yang tak pernah melakukan seks pranikah.
Masuk akal, pikirnya. Ini masalah sikap dan perilaku seseorang yang memang tak kan terlalu berubah setelah menikah.
Dan… ah, ini dia, pikir Dee saat dia meneruskan membaca. Hubungan seks yang telah dilakukan sebelum menikah sebetulnya merupakan penghambat besar seseorang untuk menikahi orang yang tepat. Karena apa yang dirasakan saat melakukan hubungan seks itu bisa membutakan seseorang.
Ketika cinta telah dipertukarkan dengan nafsu, maka akal sehat seseorang tak lagi berfungsi dengan baik.
Cinta sejati sebenarnya akan bisa diperoleh tanpa keintiman fisik berlebihan (saat sebelum menikah). Tapi sekali keintiman fisik itu terjadi, ketika hubungan seksual itu dilakukan, maka seseorang akan kehilangan kemampuannya untuk dapat berpikir objektif. Seseorang akan menjadi sulit untuk membedakan kepuasan yang didapatkannya dari hubungan seksual dengan rasa cinta terhadap orang itu. Juga akan sulit untuk melakukan pertimbangan rasional apakah dia dan orang tersebut memang cocok dan dapat melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius dalam jangka panjang.
Dee menarik nafas panjang.