Akhir minggu yang meriah…
SEPERTI di banyak akhir minggu yang lain, minggu itupun tiga keluarga yang bersaudara berkumpul bersama.
Di pagi buta, telepon di rumahkayu berdering.
Pradipta berlari mengangkatnya. Dia terdengar berbicara sambil mengatakan “ Iya… “ beberapa kali. Tak lama kemudian pecakapan usai dan ditutupnya telepon itu.
“ Siapa yang menelepon, Dipta? “ tanya Dee pada anaknya.
“ Abang, Bunda, “ kata Pradipta pada Dee, “ Menanyakan apakah kita jadi datang ke rumahnya. “
Dee mengangguk sambil tersenyum. Abang yang dimaksud Pradipta adalah sepupunya, Respati.
Respati pasti sudah tak sabar untuk bertemu dengan para saudara, dan karena itu dia menelepon Pradipta untuk meyakinkan bahwa mereka akan datang ke rumahnya, sebab sebenarnya kabar bahwa mereka akan datang sesuai rencana telah disampaikan Dee pada Larasati, ibunda Respati, semalam.
“ Kak Cintya dan mas Pratama juga datang kan, Bunda? “ kata Pradipta pada Dee.
Dee mengangguk. “ Rencananya begitu, “ kata Dee.
Pradipta tertawa gembira. Dia berlari ke kamarnya, mengambil beberapa kartu permainan yang baru dibelikan Kuti untuknya dan memasukkan ke dalam ransel untuk dibawa dan dimainkan bersama para sepupu nanti di rumah Respati.