Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peselingkuh Tidak Takut Tuhan, Tapi Takut Tetangga

22 Februari 2012   15:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:19 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah apa yang dituliskan dalam judul tulisan ini? DULU, semasa belum menikah, aku pernah mendengar ungkapan ini. "Orang berselingkuh tidak takut Tuhan. Namun takut tetangga". Mungkin terdengar aneh, tapi itu benar. Orang yang berselingkuh tidak takut pada Tuhan. Itu sudah pasti dan semua orang juga sudah tahu. Dengan berselingkuh seseorang melupakan janji perkawinan, menjadi pengkhianat. Orang yang berselingkuh juga biasanya mengisi kencan dengan bermain cinta dengan orang lain alias berzinah. Dan berzinah, seperti yang kita semua tahu, adalah perbuatan yang sangat dibenci Tuhan. Memang bagi pasangan tertentu, ML tidak menjadi agenda. Namun dengan berlalunya waktu, dengan semakin kuatnya jalinan emosi, bermain cinta hanya soal waktu. [caption id="attachment_163721" align="aligncenter" width="349" caption="Ilustrasi: blog.bergdorfgoodman.com"][/caption] Lalu bagaimana hingga orang berselingkuh lebih takut pada tetangga? Ini terjadi karena sebagian besar peselingkuh umumnya tidak mau keluarganya hancur. Artinya mereka mencari cinta di luar rumah namun di pihak lain berharap keluarganya tetap aman dan tenteram. Karena itu para peselingkuh umumnya sangat takut jika tanpa diduga bertemu tetangga. Jika sudah ada tetangga yang tahu, hanya masalah waktu bagi orang sekompleks (bahkan sekampung) untuk tahu. Menurut sebuah situs yang pernah aku baca (sayang sudah lupa persisnya di mana), ada sedikit perbedaan antara suami dan istri jika berselingkuh. Katanya suami yang berselingkuh tetap berharap keluarganya utuh. Artinya jika si suami main gila, dia tetap berharap bisa kembali ke istri dan tidak akan meninggalkan keluarga dengan menikah dengan pasangan selingkuh. Sementara istri yang berselingkuh (menurut situs ini) cenderung meninggalkan keluarga, anak dan suami. Karena perempuan (istri) jika berselingkuh, mereka melibatkan perasaan dan emosi. Jadi lari dengan PIL bukan hal tabu bagi istri yang selingkuh. Ada juga yang pernah bilang, suami yang selingkuh pasti akan ketahuan. Karena istri umumnya memiliki indera keenam. Sebaliknya jika istri yang selingkuh tak akan pernah ketahuan, karena perempuan pandai mengatur emosi dan perasaan. Suami biasanya tahu sang istri berselingkuh setelah sang istri kabur dengan lelaki lain. Benar tidaknya asumsi ini mungkin perlu penelitian (dan perdebatan) tentunya. Kembali ke soal tetangga, ketakutan pada tetangga hanya efektif jika Anda tinggal di lingkungan yang saling mengenal dan peduli. Artinya, jika ada salah satu penghuni kompleks tanpa sengaja melihat Anda bergandengan tangan dengan pacar gelap di sebuah mall, hanya perlu beberapa menit bagi sekompleks untuk tahu. Tapi tentu saja situasi lingkungan seperti itu bisa berbeda. Ada kemungkinan Anda punya tetangga yang dinding pagarnya tiga hingga empat meter, yang tak peduli dengan Anda, tak mengenal Anda dan sebaliknya Anda tidak mengenal mereka. Tetangga seperti ini merupakan tetangga ideal bagi para peselingkuh. Namun bukan berarti resikonya tidak ada. Tetangga mungkin tidak bisa membocorkan. Namun bagaimana dengan kenalan? Dengan teman sekerja? Atau bahkan teman sekantor atau saudara istri/suami?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun