Kawanku mengajarkan padaku bagaimana cara yang benar untuk memakan pani puri ini. Yaitu dengan memasukkannya sekaligus ke dalam mulut. Tak boleh digigit sebagian- sebagian.
Karena merupakan jajanan pinggir jalan, harga pani puri ini murah. Aku ingat bahwa kami hanya membayar dengan uang receh yang tak seberapa dan abang penjualnya memberikan piring kertas berisi sepuluh buah pani puri. ( Oh ya, abang penjual pani puri ini tentu saja di Bangalore sana panggilannya bukan “bang”, he he he… )
Pani Puri sebenarnya bukan makanan asli daerah India Selatan seperti Bangalore, tapi berasal dari India Utara. Seorang sahabat lain yang berasal dari Delhi sungguh “kesal” ketika mendengar ceritaku kemudian saat aku telah kembali ke tanah air bahwa aku menikmati Pani Puri di Bangalore, padahal ketika aku berada di India itu aku sempat menghabiskan week end bersamanya di Delhi.
Dia mengatakan padaku bahwa kualitas Pani Puri di Delhi yang berada di India Utara jauh lebih baik dan bervariasi daripada yang bisa kudapat di Bangalore. Menurutnya, ada banyak pani puri yang berisi beragam sayuran, dan macam- macam lagi, bukan hanya yang 'standar' seperti yang aku nikmati di petang hari di Bangalore itu.
Ketika dia menyampaikan hal itu padaku, dengan bergurau kukatakan padanya jika seperti itu halnya, maka kesalahan terbesar ada pada dia, mengapa tak dia tawarkan jajanan kaki lima itu padaku ketika aku berada di Delhi bersamanya, he he he...
Tentu saja aku hanya bergurau tentang 'dia yang salah' ini, sebab sungguh aku berterima kasih padanya karena selama aku berada di Delhi, walau tak mengajakku membeli pani puri, dia mengantarkanku ke banyak tempat di sana.
Ah, kawan yang menyenangkan, budaya setempat yang memiliki banyak falsafah hidup yang dalam serta makanan lokal yang memanjakan lidah sungguh merupakan kombinasi yang menyebabkan perjalanan ke India bertahun lalu itu menjadi perjalanan eksotis yang tak kan pernah kulupakan...
** gambar diambil dari: wikipedia & oorjas.files.wordpress.com **
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H