Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Eh, Rumah Kayu Punya (Banyak) Akun Kloningan Lho

21 Maret 2014   23:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:38 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13953953201014923874

[caption id="attachment_316499" align="aligncenter" width="448" caption="Kloningan Rumah Kayui (dok pribadi)"][/caption]

Mari bicara tentang kloning...

Dari sisi sains, terutama biologi, kloning adalah proses penciptaan individu atau populasi yang secara genets identik. Jadi dua, lima atau seribu klon semuanya memiliki kesamaan genetis. Dalam perkembangannya, istilah kloning tak melulu menyangkut sains. Kloning menjadi hal yang lumrah di internet, terutama blog, dalam kaitannya dengan akun.

Soal kloning di internet, terutama di Kompasiana, sudah dikupas dengan sangat dalam oleh bung Isjet. Dalam tulisannya bung Isjet memberi peringatan untuk berhati-hati dengan akun kloningan.

Sama halnya dengan platform ngeblog lain, akun kloningan memang bertebaran di Kompasiana. Sebagian bisa dideteksi, sebagian tidak. Dan tahukah Anda jika akun Rumah Kayu, sebenarnya memiliki banyak akun kloningan?

Seperti yang bisa dibaca di profile bio Rumah Kayu, akun ini digawangi dua orang. Yakni Suka Ngeblog dan Daun Ilalang. Kedua penghuni Rumah Kayu ini sama-sama punya akun pribadi, yakni Suka Ngeblog dan Daun Ilalang. Suka Ngeblog adalah nama akun dari seseorang yang (merasa) suka (banget) ngeblog. Sementara Daun Ilalang adalah nama pena yang dipilih oleh Dee. Suka Ngeblog maupun Daun Ilalang adalah nama pena yang juga kami gunakan di sejumlah platform ngeblog lain, yang kami ciptakan jauh sebelum bergabung dengan Kompasiana. (Oh ya, walaupun keduanya sama-sama 'bermarga' Ilalang, akun Daun Ilalang kayaknya gak memiliki hubungan kekerabatan dengan Bunga Ilalang, hehehe).

Secara bersama, penghuni Rumah Kayu punya beberapa 'proyek' penulisan yang sengaja kami buatkan akun khusus. Kami punya proyek penulisan cerita silat dengan setting Majapahit, berjudul Darah di Wilwatikta. Untuk memudahkan pembaca, kami sengaja membuat akun khusus yakni Padepokan Rumah Kayu.

Kami juga punya proyek membuat cerita bersambung dengan genre spionase, yang maunya merupakan kombinasi James Bond dan Da Vinci Code. Kisah spionase itu kami muat di akun Garuda Hitam. Baik Padepokan maupun Garuda Hitam kami kerjakan bersama Kompasianer pintar masak, mbak Hes Hidayat, pemilik akun Masuk Dapur.

Selain proyek bersama, penghuni Rumah Kayu juga punya proyek sendiri-sendiri. Pemilik akun Suka Ngeblog misalnya, punya akun Alien Indo, yang berisi 'catatan harian' seorang Alien yang terdampar ke bumi. Dalam berbagai tulisan si Alien memaparkan bagaimana kesannya tentang apa yang dilihatnya di planet bumi. Mulai soal sepakbola Indonesia, hingga ulah para manusia bumi yang merasa bisa menjadi pemimpin.

Proyek lain adalah cerita superhero Gatotkaca 21, berkisah tentang tokoh pewayangan Gatot Kaca yang dalam pertempuran Baratayuda, terkena awan kosmis yang ternyata merupakan portal waktu. Portal waktu ini melemparkan Gatot Kaca ke abad 21. Gatot Kaca ini kemudian melakoni peran barunya sebagai... super hero (proyek yang sebenarnya lumayan menjanjikan ini kayaknya gak bakal dilanjutkan karena penggagasnya sudah lupa apa password yang digunakan pada akunnya, hehehe)

Wadah ide

Kenapa Rumah Kayu sampai membuat banyak akun kloningan? Akun-akun  itu kami sengaja buat untuk mewadahi berbagai ide yang memang selalu membanjir. Terutama ide terkait kisah fiksi. Kami punya ide untuk menulis cerita silat, dan merasa tertantang untuk menuliskannya. Sebagai wadah, kami ciptakan akun khusus. Begitu juga dengan genre spionase, yang rasanya masih relatif jarang di Indonesia. Kami merasa asyik jika menulis kisah spionase. dan kami buatkan akun khusus.

Kenapa harus akun khusus? Seperti sudah disinggung di atas, alasan utama guna memudahkan teman-teman pembaca. Jika kisahnya digabung di akun Rumah Kayu, pasti pembaca akan kesulitan mengikuti. dan mungkin ada juga yang merasa bingung.

Dengan akun yang sengaja dibuat khusus, teman-teman pembaca bisa membacanya dengan nyaman. Bahkan jika ingin membaca episode sebelumnya, itu bisa dilakukan dengan mudah.

Akun khusus juga memudahkan kami sebagai penulis. Karena episode sudah lumayan banyak, terkadang kami agak lupa dengan episode sebelumnya. Dengan akun khusus, kami mudah untuk menelusuri episode demi episode.

Bukan untuk keroyokan

Karena memang sengaja dibuat untuk mewadahi ide, kami gak pernah (dan gak akan pernah) menggunakan akun kloningan itu untuk tujuan lain. Misalnya vote. Akun Padepokan dan Garuda Hitam gak akan pernah memvote tulisan yang dibuat Rumah Kayu, dan begitu juga sebaliknya.

Kami juga gak berencana untuk mengerahkan akun kloningan untuk mengeroyok pihak tertentu jika terjadi debat panas. Jadi, jika misalnya Rumah Kayu terlibat diskusi panas dengan seseorang, akun Padepokan atau Garuda Hitam gak akan turun untuk (pura-pura) membantu. Kami gak butuh bantuan akun kloningan untuk berdiskusi dengan pihak lain.

Akun-akun kloningan yang kami buat juga gak akan pernah mempertontonkan 'sandiwara semu', dengan misalnya Garuda Hitam (pura-pura) berdialog dengan Rumah Kayu dalam kolom komen, hehehe.

Begitu juga dengan akun pribadi. Jika Suka Ngeblog terlibat debat, si Alien Indo gak akan turun tangan. Tentu, tetap ada kemungkinan Suka Ngeblog berdialog dengan Daun Ilalang dalam tulisan tertentu. Tapi itu gak masalah, karena itu dua akun yang berbeda.

Berusaha bertanggung-jawab

Sebagai pemilik sejumlah akun kloningan, tulisan yang dibuat bung Isjet memaksa kami berintrospeksi. Dan kami bersyukur karena kami merasa, tulisan itu memang tidak ditujukan buat kami.

Untuk itu, kami akan tetap berusaha untuk bertanggungjawab. Dan tetap berhati-hati. Dan yang lebih penting, lebih berusaha untuk menata waktu. Karena kami menyadari, semangat kami membuat sejumlah akun kloningan tidak dibarengi dengan kemauan yang cukup kuat untuk mengupdate, hehehe. Ide untuk meneruskan kisah di Padepokan dan atau Garuda Hitam sudah ada di kepala. Bahkan sudah ada di ujung jari. Sayang, waktunya yang belum pas

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun