[caption id="attachment_320595" align="aligncenter" width="569" caption="Masjid Suleeyman - Istanbul Turki. Dok. pribadi"][/caption]
Aku terserap dalam keindahan masjid itu di suatu senja.
DINGIN menggigit kulit. Senja baru mulai turun. Dan di sanalah kami berada, di Süleymaniye Mosque, Masjid Raya Suleeyman, sebuah mesjid terbesar di Istanbul, Turki.
" Kita shalat ashar disini," pemandu wisata kami berkata. "Tempat wudlu laki- laki di sebelah situ," dia menunjuk.
"Perempuan, di sebelah sana," ditunjuknya arah lain.
[caption id="attachment_320575" align="aligncenter" width="371" caption="Dok. pribadi"]
Aku berlama- lama melangkah menyusuri jalan menuju tempat wudlu perempuan yang letaknya agak terpisah dari bangunan utama. Bagaimana hendak tergesa? Pemandangan yang ada, terlalu indah untuk dilewatkan begitu saja dalam keterburu- buruan.
[caption id="attachment_320576" align="aligncenter" width="487" caption="Dok. Pribadi"]
Kuambil air wudlu. Brrrr... Dinginnya air terasa mencubit- cubit muka. Tetap tak tergesa, seusai wudlu, aku berjalan ke bangunan utama mesjid untuk shalat.
Musim dingin di Istanbul. Pepohonan gundul, tetapi rumput serta cemara tetap hijau. Dan mesjid megah dengan menara- menara dan kubahnya yang indah itu berdiri di hadapanku.
***