Pesan- pesan yang bermunculan misalnya peringatan untuk selalu menggunakan sabuk pengaman saat mengemudi, selamatkan kelestarian pohon dan binatang, hemat air, makanlah wortel untuk kesehatan mata, stop bullying, jangan mengirimkan pesan pendek saat mengemudi, simple is beautiful, dan beragam topik lain.
Sejujurnya, aku cukup berdecak kagum melihat poster- poster, banner dan film yang mereka buat.
Kreatifitas itu jelas tampak mengalir keluar. Dan yang paling penting, kegembiraan dibalik semua proses pembelajaran tersebut jelas terlihat.
Saat video yang mereka buat diputar di depan para orang tua murid yang hadir, anak- anak ini tampak sangat senang dan bangga atas apa yang berhasil mereka buat. Juga, mereka dengan fasih menceritakan pada para orang tua mengapa mereka memilih topik tertentu untuk poster atau banner atau video mereka, misalnya.
[caption id="attachment_321521" align="aligncenter" width="436" caption="Video kampanye kelestarian alam hasil karya murid SD. Dok. pribadi"]
Para orang tua yang hadir, diberi souvenir sederhana berupa sekat buku bergambar serupa dengan banner yang mereka buat. Aku senang melihat betapa mereka bangga memberikan sekat buku kecil hasil karya mereka pada para ayah dan ibunya.
Last but not least, taraaaaa...
" Bukunya sudah jadi, " dengan senyum lebar anakku berkata.
Anak- anak ini memang dalam proses belajar mereka juga diminta membuat tulisan, yang setelah jadi dikumpulkan dan dicetak menjadi sebuah buku berisi kumpulan tulisan mereka. Topik yang ditulis bebas. Mereka boleh menulis apa saja yang mereka ingin tuliskan dan pikirkan. Bentuknyapun bisa true story maupun fiksi.
[caption id="attachment_321486" align="aligncenter" width="365" caption="Buku kumpulan tulisan para murid. Dok. pribadi"]
Buku itu diterbitkan dengan tulisan- tulisan sesuai aslinya, hampir tanpa diedit. Maka, bisa ditemukan penggunaan huruf besar dan huruf kecil yang kurang tepat, sedikit salah eja, juga lompatan logika yang bagi orang dewasa mungkin perlu dijembatani, tapi bagi para bocah itu bisa jadi logis- logis saja. Ha ha ha. Tapi memang semua itu tak penting, sebab buku ini memang dibuat sebagai bagian dari proses belajar. Yang terpenting memang bahwa proses belajar itu dilalui dengan senang hati, dan kemudian...