Aku kini memilih naik tangga untuk mencapai kantorku.
ITU salah satu kebiasaan baru yang muncul setelah kudapatkan kabar bahwa aku dan suamiku termasuk calon jamaah haji yang akan diberangkatkan tahun 2014 ini
Setelah menanti beberapa tahun, pemberitahuan tentang telah tibanya nomor antrian kami untuk bisa berangkat tahun ini sungguh menggembirakan Tapi tentu aja berakhirnya masa penantian itu di lain pihak berarti dimulainya rangkaian hal- hal lain yang perlu disiapkan dan dilakukan.
Naik tangga itu salah satu hal yang aku masukkan sebagai cara untuk mempersiapkan diri. Ibadah haji, merupakan ibadah yang banyak melibatkan kegiatan fisik. Memilih naik tangga darurat beberapa lantai menuju ruangan kantorku adalah upayaku untuk melakukan olah raga praktis.
Aku tak memiliki terlalu banyak waktu luang. Maka kupilih melakukan latihan fisik yang kugabungkan dengan kegiatan- kegiatan sehari- hari saja. Setiap hari aku memang harus naik beberapa lantai untuk mencapai ruang kerjaku. Hal yang biasanya kulakukan dengan naik lift. Kini, naik lift itu kuganti dengan naik melalui tangga darurat.
Itu di hari kerja.
Pada akhir minggu saat libur, aku juga menyengaja bolak balik naik turun tangga di rumahku, dari lantai satu ke lantai dua dan sebaliknya. Juga, alih- alih berbaring leyeh- leyeh saat menonton televisi, kupilih untuk duduk di atas sepeda statis yang ditaruh di ruang keluarga dimana televisi berada, jadi sambil menyelam minum air. Sembari menonton acara kesayangan, olah raga juga dilakukan.
Persiapan fisik itu satu hal. Selain itu, tentu ada hal- hal lain yang juga perlu dipersiapkan. Pada tahap awal setelah pemberitahuan tentang keberangkatan diterima dan pelunasan biaya dilakukan, persiapan tersebut meliputi :
1. Passport
Ongkos Naik Haji ( ONH ) yang dibayarkan, baik untuk haji reguler maupun haji khusus ( ONH plus ) tidak termasuk biaya pengurusan passport.
Passport menjadi tanggung jawab masing- masing calon jamaah haji untuk mengurusnya.