Bukan semata apa yang terjadi di media sosial saja yang membuat Dee merasa tidak nyaman, tapi pernah juga pada suatu hari mereka sekeluarga pergi ke pusat kota sebab ada sesuatu yang perlu dibeli, tanpa menyadari bahwa pada hari itu ada jadwal kampanye salah satu calon presiden.
Dan Kuti bukan tak paham bahwa Dee sungguh merasa cemas ketika mereka masuk ke sebuah jalan protokol dimana ternyata begitu banyak bus pendukung salah satu calon presiden yang hendak menuju tempat kampanye memenuhi jalan tersebut.
Mobil mereka terjepit diantara begitu banyak bus tersebut. Tak mungkin berputar, sebab jalan itu satu arah.
Kecemasan Dee muncul melihat perilaku para penumpang bus. Banyak diantara mereka yang berdiri di pintu bus lalu mengetuk- ngetuk jendela kaca mobil yang melintas lalu memberi kode meminta rokokpada orang di balik kemudi mobil yang kacanya diketuk.
Saat melihat mobil di depan mereka diketuk- ketuk kacanya serupa itu, selain kehilangan simpati, Dee juga cemas. Dia berpikir, bagaimana jika kaca mobil mereka diketuk- ketuk serupa itu lalu Kuti yang memang tak merokok tak bisa memberikan rokok yang diminta? Akankah mereka marah lalu merusak?
Dee sungguh merasa terkepung dan terjebak di tengah banyak orang yang dimatanya berperilaku menakutkan.
Bukan hanya minta rokok, tapi para penumpang bus itu juga seenaknya keluar masuk bus, lalu mencabuti bendera- bendera calon presiden yang terpasang di pagar sisi jalan. Dee memperhatikan bahwa yang mereka ambil memang bendera calon presiden yang mereka dukung,mungkin untuk dikibarkan di arena kampanye nanti. Tapi melihat begitu banyak orang turun naik bus dan lalu lalang di tengah jalan membuat rasa aman dan nyaman Dee merosot tajam.
Itu masih belum cukup sebab para peserta kampanye itu juga menutup jalan dan menyeberangi jalan seenaknya, di tempat yang seharusnya mereka tak menyeberang. Juga, sebab mereka lalu berkumpul di jalan, mereka mengalihkan mobil-mobil pribadi ke jalur yang seharusnya tak dilalui mobil pribadi dan sebetulnya juga dibatasi dengan tanggul.
Sebab tak ada cara lain, Kuti saat itu mengalihkan mobil ke jalur yang ditunjukkan dan menyebrangi tanggul. Membuat Dee lagi- lagi merasa tak nyaman.
Semua pengalaman itu sungguh tak menyenangkan bagi Dee, maka dia benar- benar gembira bahwa masa kampanye ini akan segera berakhir. Sungguh !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H