Kami juga tersenyum.
Ah. Dia memang orang baik. Aku tahu, walau dia pasti senang melihat kami mendadak muncul begitu, dia tak akan senang jika cara kami masuk bukan dengan cara yang baik atau resmi.
Tapi ini memang resmi. Kami minta ijin, dan sama sekali tidak menyogok.
Tas- tas selesai dimasukkan ke mesin scanner.
Kami tak bisa masuk lebih jauh lagi. Tanpa boarding pass, kami tak bisa masuk ke dalam ruang tunggu.
Maka sekali lagi kami bersalaman, dengannya, dengan istrinya. Dengan janji- janji untuk tetap saling berhubungan. Dan semoga bisa bertemu lagi.
Dia masuk ke ruang tunggu, di balik kaca. Lalu kami saling melambai.
***
Jadi begitulah, tak usah heran.
Cara itu ada.
Cinta yang tiba- tiba muncul di belakang Rangga di bandara di versi drama mini AADC itu tak menjungkir balikkan logika.