KSEI Rumah Ekis IAIN Bone sukses menyelenggarakan Diklat Ekonomi Islam (DEI) ke-XIV, salah satu program unggulan Departemen Pengembangan Sumber Daya Insani. Kegiatan ini merupakan pendiklatan kedua yang dilaksanakan pada periode ini, setelah sebelumnya sukses menggelar kegiatan serupa.Â
Mengusung tema "Membentuk Generasi Ekonom Muslim yang Beretika dan Berdaya Saing Melalui Semangat Harmoni Progresif", kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari 8 hingga 10 November 2024. Acara diadakan di Aula Kampus 2 IAIN Bone dan Kelurahan Apala, Kecamatan Barebbo.
Program ini menjadi langkah awal untuk membina anggota baru KSEI Rumah Ekis. Tujuan utamanya adalah mengenalkan ekonomi Islam secara lebih luas dan menemukan kader yang memiliki semangat serta komitmen tinggi.Â
Harapannya, DEI ke-XIV dapat menjadi kegiatan rutin yang mencetak generasi ekonom Muslim yang tidak hanya berintegritas, tetapi juga memiliki kemampuan bersaing.
Selanjutnya, acara resmi dibuka oleh Pembina KSEI Rumah Ekis, Prof. Dr. Syaparuddin, S.Ag., M.SI. Beliau mengingatkan para peserta untuk menjadikan nilai-nilai Islam sebagai pedoman dalam setiap langkah, baik di dunia akademik maupun organisasi.Â
Setelah pembukaan, materi pertama bertema KE-KSEI-an disampaikan oleh Muh. Adrian. Ia memaparkan struktur organisasi, visi, misi, dan program kerja KSEI Rumah Ekis secara rinci. Ia juga menekankan pentingnya menjaga solidaritas antaranggota untuk mencapai tujuan bersama. Sesi berikutnya diisi oleh Dr. H. Arifin S., M.Ag., dengan materi Pengantar Ekonomi Islam.Â
Beliau menjelaskan prinsip dasar ekonomi Islam, seperti keadilan, keseimbangan, dan larangan riba, yang menjadi pondasi dalam menciptakan sistem ekonomi yang berkelanjutan. Â
Materi ini juga memberikan panduan praktis untuk memaksimalkan penggunaan media digital sebagai alat dakwah ekonomi Islam.Â
Selanjutnya, Ust. Hermanto Arase, S.S., M.Pd., menyampaikan materi Syumuliyatul Islam. Ia menjelaskan bahwa Islam mengatur semua aspek kehidupan, termasuk ekonomi, sehingga peserta diajak untuk memahami bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan dalam kegiatan ekonomi sehari-hari. Â
Materi terakhir di hari kedua adalah Ke-FoSSEI-an, yang dibawakan oleh Kiki Musdalifah, Koordinator Regional FoSSEI Sulselbartra dan Maluku 2024. Beliau menjelaskan peran FoSSEI sebagai wadah bagi mahasiswa untuk bersinergi dalam memperluas dakwah ekonomi Islam di tingkat nasional.Â
Peserta juga diajak untuk aktif dalam kegiatan yang melibatkan jejaring KSEI dari berbagai daerah. Setelah materi, kegiatan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion. Forum ini bertujuan melatih kemampuan diskusi dan berbicara di depan umum.Â
Para peserta membahas isu-isu terkini terkait ekonomi Islam, dengan panduan dari panitia dan senior yang hadir. Hari kedua ditutup dengan perayaan Harlah KSEI Rumah Ekis, yang menampilkan video perjalanan organisasi dari DEI I hingga DEI XIII, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI