“Apakah itu bukan mimpi?”, tanya Dini seakan tak percaya.
“Bukan. Itu bukan mimpi. Itu harapan yang ada di dalam dirimu sendiri. Kau mungkin sedang membangun masa depanmu di dalamnya. Dan jangan lupa, catatlah dunia yang kau ciptakan itu dalam buku harianmu! Suatu hari nanti kau akan menyaksikan bahwa tidak ada yang mustahil bagi sebuah harapan!” Angka 1 menjelaskan dengan bijak.
“Tapi aku tak suka menulis. Aku senang menggarmbar!”, tukas Dini.
“Kalau begitu, gambarlah dunia itu. Tak perduli lewat tulisan ataupun gambar, dunia ciptaanmu akan sangat senang misalkan kau mau melukiskan dirinya.” Dini mengangguk mendengar ucapan si Angka 5.
“Kami bahagia kalau kau rajin bermain dengan kami, begitupun dengan huruf-huruf, saudara kami itu… Semakin giat kau belajar, itu artinya semakin sering kau bermain bersama kami semua! Jangan lupa ya…”
Dini tersenyum mendengar ucapan para sahabatnya itu dan berjanji, mulai hari itu ia akan selalu mengajak sahabat-sahabatnya itu untuk turut serta dalam belajarnya… Eh, bermainnya… Hmmm, Dini bingung menyebutnya tapi ia mulai mengerti bahwa bermain dan belajar adalah hal yang sama! Sama-sama menyenangkannya.
Sampai bertemu lagi moster angka…
@RDK l www.rumahdongengkita.org
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H