Mohon tunggu...
Rumah Belajar Persada
Rumah Belajar Persada Mohon Tunggu... -

Pokoknya dimana saja,kapan saja, dan bersama siapa saja; belajar itu sebaiknya jalan terus.... We Can Do It !\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Edukasi Seni Rupa Bukan Hanya Melukis, Lho

15 Mei 2018   21:20 Diperbarui: 15 Mei 2018   21:24 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghadiri pameran karya anak adalah bentuk apresiasi yang mendidik (dok RBP/Homeschooling Persada)

"Masih ada anggapan di masyarakat kalau pendidikan Seni Rupa itu terbatas pada belajar melukis semata." Papar Edo Makarim (22); salah seorang pengajar di Credo Art Studio, Jatibening Baru (Bekasi), dalam sebuah percakapan singkat pada momen pameran hasil karya peserta didik lintas jenjang di Homeschooling Persada beberapa waktu (7/4) lalu.

"Anak-anak berkreasi dengan botol-botol plastik bekas atau mewarnai sketsa pun adalah bagian dari pendidikan Seni Rupa."Sambung Edo sembari memperlihatkan mainan pesawat terbang dan topeng yang terbuat dari berbagai materi daur ulang serta berbagai sketsa animasi yang telah diwarnai secara variatif oleh para  homeschooler  jenjang SD. Sementara kakak-kakak kelas mereka dari jenjang SMP dan SMA memamerkan lukisan yang mengambil obyek cangkir kopi serta buah apel.

Pendidikan seni, termasuk Seni Rupa, diharapkan dapat mengembangkan kompetensi multi aspek dalam diri anak didik dengan cara memadukan secara harmonis unsur logika, kinestetik, etika, dan estetika ( Cut Kamaril (2001) dalam Pispian Rahman, 2016). 

Selain itu, pendidikan seni pun ditujukan untuk meningkatkan kemampuan anak mengekspresikan diri dengan memakai berbagai media seperti karya-karya dua atau tiga dimensi, eksplorasi bunyi-gerak-peran, dan perpaduan semuanya.

Menghadiri pameran karya anak adalah bentuk apresiasi yang mendidik (dok RBP/Homeschooling Persada)
Menghadiri pameran karya anak adalah bentuk apresiasi yang mendidik (dok RBP/Homeschooling Persada)
Pendidikan seni yang bersifat multi kultural pun bila dilakukan secara sistematis dan konsisten akan merangsang kesadaran dan kemampuan mengapresiasi terhadap keberagaman produk budaya yang ada di negeri sendiri maupun dalam tataran global sehingga, masih menurut Cut Kamaril, dapat berkontribusi bagi terbentuknya sikap toleran pada peserta didik.

Di Homeschooling Persada, anak didik pun ditempa potensi kecerdasan majemuknya melalui pendidikan Seni Rupa multi aspek dengan aktifitas menggunting-menempel, menggambar bebas, membuat berbagai produk daur ulang yang memiliki kegunaan tertentu dalam keseharian, dan berkolaborasi dalam menampilkan sebuah karya secara bersama-sama. 

Kecerdasan personal dan kecerdasan sosial sama-sama diberikan porsi yang berimbang untuk membangun karakter yang mandiri namun tetap cakap berinteraksi dengan lingkungan masyarakat di sekitarnya.

Ikuti agenda 'fun educative' lainnya 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun