Mohon tunggu...
Rumah Belajar Persada
Rumah Belajar Persada Mohon Tunggu... -

Pokoknya dimana saja,kapan saja, dan bersama siapa saja; belajar itu sebaiknya jalan terus.... We Can Do It !\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengamati Mesin Perang di Lanud dan Lanal TNI

2 April 2018   05:39 Diperbarui: 4 April 2018   07:59 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melacak sejarah keberadaan pesawat tempur di Indonesia (dok RBP/Homeschooling Persada)

Ada sejumlah peralatan tempur militer yang digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) lintas matra untuk melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang terdiri atas wilayah daratan dan lautan. 

Para  homeschooler lintas jenjang di Homeschooling Persada, Jatibening Baru (Bekasi), berkesempatan melakukan observasi tentang sekilas sejarah perkembangan pesawat tempur yang pernah digunakan untuk menjaga keutuhan wilayah RI dari masa ke masa dan  melihat langsung bagian interior kapal perang hasil karya anak bangsa saat melakukan aktifitas Jelajah Persada.

Pada momen Jelajah Persada ke Yogyakarta pada akhir tahun 2016, salah satu destinasi yang didatangi oleh  para  homeschooler jenjang SMA adalah  Museum  Pusat TNI AU -- Dirgantara Mandala yang terletak di jalan Kol Sugiono, Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Adi Sucipto atau lebih populer dengan Museum Dirgantara. Area dalam Museum Dirgantara  terdiri atas Ruangan Utama, Ruang Kronologi I, Ruang Kronologi II, Ruang Alusista, Ruang Paskhas, dan Ruang Diorama.

Ruang Alusista bisa jadi merupakan ruang favorit para homeschoolersputra karena di sana dipajang berbagai peralatan tempur yang dimiliki oleh TNI AU seperti rudal anti pesawat, senapan yang digunakan untuk melawan penjajah Belanda, senjata penangkis serangkan udara, dan juga berbagai pesawat yang beberapa diantaranya dapat dinaiki oleh para pengunjung. 

Mereka dengan asyiknya mengomentari pesawat-pesawat yang diminati sambil mengisi lembar pengamatan dan mengambil foto maupun video untuk keperluan presentasi di sekolah.

Melacak sejarah keberadaan pesawat tempur di Indonesia (dok RBP/Homeschooling Persada)
Melacak sejarah keberadaan pesawat tempur di Indonesia (dok RBP/Homeschooling Persada)
Sementara tahun berikutnya , tepatnya awal tahun 2017, adik-adik mereka dari jenjang SD-SMP melakukan aktifitas Jelajah Persada di markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) yang berada di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.  

Mereka diijinkan untuk naik dan melihat-lihat KRI 'Banjarmasin' dengan nomor lambung 592 yang merupakan kapal perang pertama tipe  landing platform dock (LPD) buatan Indonesia, tepatnya oleh PT PAL Indonesia (Surabaya) bekerjasama dengan perusahaan Dae Sun Shipbuilding (DSS) asal Korea Selatan yang selesai dibuat pada bulan November 2009.

Kapal ini dirancang sebagai kapal pendukung operasi amfibi, yang memiliki kemampuan mengangkut pasukan pendarat berikut kendaraan tempur beserta kelengkapannya. Kapal ini juga mampu mengangkut 5 buah helikopter (3 di geladak heli, 2 di hanggar). Selain sebagai kapal tempur, kapal yang berteknologi desain semi-siluman ini juga berfungsi untuk operasi kemanusiaan, penanggulangan bencana alam serta ikut menjadi armada mudik.

Selain bertambahnya pengetahuan seputar peralatan perang di negeri sendiri, para  homeschooler pun diharapkan dapat menangkap fenomena kian bertambah canggihnya teknologi seiring dengan perkembangan jaman dan  semua itu dimungkinkan dengan  ketekunan dalam mempelajari berbagai hal baru di ranah iptek.  

Belajar secara mandiri maupun secara kolaborasi dengan bangsa lain sama-sama pentingnya dalam upaya memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan umat manusia, termasuk memelihara perdamaian.

Ikuti aktifitas 'fun educative' lainnya via http://www.rumahbelajar-persada.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun