Mohon tunggu...
Rumah Belajar Persada
Rumah Belajar Persada Mohon Tunggu... -

Pokoknya dimana saja,kapan saja, dan bersama siapa saja; belajar itu sebaiknya jalan terus.... We Can Do It !\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Budaya Sehat dalam Permainan Tradisional

18 Maret 2018   17:34 Diperbarui: 18 Maret 2018   17:39 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para guru pun ikut bermain (dok RBP/Homeschooling Persada)

Bermain sambil belajar yang merupakan salah satu jargon pendidikan yang sangat populer hingga saat ini sebenarnya sudah diterapkan oleh para leluhur kita sejak jaman pra kemerdekaan. Ada berbagai aktifitas sederhana namun sebenarnya sarat dengan edukasi multi kecerdasan yang diajarkan pada anak-anak secara turun temurun untuk mengisi waktu luang di luar agenda rutinitas kehidupan sehari-hari. Para bocah umumnya mengikuti dengan senang hati karena bentuknya berupa berbagai jenis permainan tradisional.

Tim Guru PKBM 'Tamansari Persada' yang bertanggungjawab atas proses belajar-mengajar di Homeschooling Persada, Jatibening Baru (Bekasi); mengadopsi pola asuh melalui berbagai jenis permainan tradisional itu sebagai salah satu metode untuk mengeksplorasi potensi kecerdasan anak-anak didik mereka dari jenjang SD sampai SMA. Agenda edukasi permainan tradisional rutin diselenggarakan pada setiap semester genap tahun ajaran berjalan.

Pada tahun ajaran 2017/2018 ini, ada empat jenis permainan tradisional yang dipilih sebagai bagian dari pembelajaran lintas bidang studi. Keempat permainan itu terdiri atas  Gobak Sodor, Dolanan Lowok, Bentengan,dan Main Kelereng. Setiap permainan yang dilakukan sebagai lomba perorangan atau berkelompok ini memiliki muatan edukasi yang beragam.

Para guru pun ikut bermain (dok RBP/Homeschooling Persada)
Para guru pun ikut bermain (dok RBP/Homeschooling Persada)
Permainan tradisional Gobak Sodor bertujuan membangun kemampuan anak untuk bekerjasama dalam tim, meningkatkan ketrampilan motorik kasar, melatih sportifitas, dan tentu saja menyehatkan. Sementara Dolanan Lowokalias Lempar Karet yang cukup populer di kalangan anak-anak di Jawa Tengah pada era sebelum tahun 1980-an, biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan karena lebih mengutamakan kelenturan dan kecermatan ketimbang kekuatan otot. Permainan ini dimaksudkan untuk melatih daya konsentrasi anak dan menumbuhkan sportifitas.

Lain lagi dengan permainan tradisional Bentengan yang bermanfaat untuk membangun kemampuan anak untuk bekerjasama dalam tim, meningkatkan ketrampilan motorik kasar, melatih berpikir taktis, dan membina sportifitas. Lalu Main Kelereng merupakan sebuah permainan yang mengutamakan kelenturan dan kecermatan ketimbang kekuatan otot. Permainan ini dimaksudkan untuk melatih daya konsentrasi anak dan menumbuhkan sportifitas.

Tentu saja ada manfaat lain selain cerdas dan sehat, permainan tradisional pun manjur sebagai media relaksasi untuk memulihkan semangat setelah berkutat dengan pelajaran atau pekerjaan. Kegembiraan yang diperoleh selama dan sesudah melakukan berbagai permainan tersebut diharapkan dapat menjadi bahan bakar premium  agar bisa melanjutkan aktifitas dengan pikiran yang segar dan hati yang lapang. Jadi jangan heran kalau para guru di Homeschooling Persada juga ikut memainkannya, tentu saja setelah anak-anak didik mereka pulang ke rumah masing-masing.

Ikuti agenda 'fun learning' lainnya di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun