Mohon tunggu...
Rumah Belajar Persada
Rumah Belajar Persada Mohon Tunggu... -

Pokoknya dimana saja,kapan saja, dan bersama siapa saja; belajar itu sebaiknya jalan terus.... We Can Do It !\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sigap dan Cerdas dengan Permainan Anak Tradisional (1)

23 Januari 2018   05:55 Diperbarui: 23 Januari 2018   06:01 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gobak Sodor, Dolanan Lowok, Bentengan, dan Main Kelereng adalah empat jenis kegiatan yang bisa diikuti oleh para  homeschooler  jenjang SD -- SMA dalam agenda tahunan Permainan Tradisional yang digelar oleh Homeschooling Persada, Jatibening Baru (Bekasi) pada Rabu (17/1) lalu di Kampus Rumah Belajar Persada. Gobak Sodor dan Bentengan termasuk jenis permainan yang dimainkan secara berkelompok, sementara dua lainnya merupakan permainan yang dilombakan untuk kategori perorangan.

Semua  homeschooler diarahkan oleh para guru pembimbing untuk mengikuti semua jenis permainan tradisional yang di era 1980-an masih sering dimainkan oleh anak-anak di pulau Jawa tersebut. Partisipasi mereka nantinya akan menjadi salah satu bahan penilaian akademik untuk pengisian buku rapot, namun terlepas dari itu mayoritas  homeschoolertampak antusias menjalani aktifitas tersebut. Teriakan-teriakan penuh semangat saat berlomba maupun ketika menyemangati teman-teman yang tengah bertanding terus menggema sepanjang kegiatan berlangsung. Yuk, kita cari tahu seperti apa sih lombanya?

Gobak Sodor

Dua tim yang saling berhadapan, yakni Tim Jaga dan Tim Lawan masing-masing beranggotakan lima orang, di wilayah yang lantainya sudah ditandai dengan tali rafia hitam membentuk bidang-bidang persegi. Tim Jaga akan menyebar dengan formasi 1-3-1 dimana seorang berjaga di garis terdepan, tiga orang bersiaga di tengah-tengah, dan seorang lagi bersiap di garis  finish.Anggota Tim Jaga hanya boleh bergerak sesuai jalur tali rafia hitam yang diinjak, arahnya lurus menyamping kiri-kanan atau depan-belakang sesuai kebutuhan mencegat lalu menyentuh badan lawan.

Pemain Tim Lawan yang tersentuh dinyatakan gugur dan harus keluar lapangan, sementara anggota yang tersisa melanjutkan permainan. Tim Lawan bergerak dengan cara menyerbu masuk, berusaha melewati para anggota Tim Jaga sampai ke pemain terakhir. Setelah Tim Lawan berhasil melampaui garis  finish atau karena jatah waktu bermain sudah habis, maka babak kedua dimainkan dengan perubahan posisi dimana Tim Jaga beralih menjadi Tim Lawan.

2-5a666b4adcad5b0418643bc2.jpg
2-5a666b4adcad5b0418643bc2.jpg
Adapun kemenangan ditentukan berdasarkan tim mana yang memiliki waktu tercepat mencapai garis finish, atau bila ada pemain yang tersentuh lawan, maka tim yang paling jauh memasuki daerah permainan lawannya dinyatakan sebagai pemenang. Atau bisa juga, tim pemenang adalah kelompok yang berhasil mencapai  finish, sementara lawannya tidak.

Manfaat dari permainan tradisional Gobak Sodor ini adalah membangun kemampuan anak untuk bekerjasama dalam tim, meningkatkan ketrampilan motorik kasar, melatih sportifitas, dan tentu saja menyehatkan.

Dolanan Lowok

Dolanan Lowok alias Lempar Karet ini juga cukup populer di kalangan anak-anak di Jawa Tengah pada era sebelum tahun 1980-an, biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan karena lebih mengutamakan kelenturan dan kecermatan ketimbang kekuatan otot. Permainan ini dimaksudkan untuk melatih daya konsentrasi anak dan menumbuhkan sportifitas.

Adapun cara memainkannya dengan membagikan karet gelang sejumlah tertentu pada setiap pemain sebagai modal ( kali ini ditetapkan siswa SD mendapat 10 karet, SMP 15, SMA 20) lalu masing-masing menyimpan lima buah karet di tengah arena permainan. Setelah itu barulah secara bergiliran pemain melemparkan karet yang tersisa dengan target mengenai/menimpa sebanyak mungkin karet yang berada di bidang tengah tadi. Karet-karet yang terkena itu menjadi hak milik pelemparnya dan pemilik karet terbanyak di akhir permainan adalah sang pemenang. (Bersambung)

Ikuti agenda 'fun education' lainnya via http://www.rumahbelajar-persada.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun