Hujan yang lumayan deras pagi (16/2) itu mengiringi keberangkatan dua bis yang mengangkut para  homeschooler jenjang SD-SMP Homeschooling Persada, Jatibening Baru (Bekasi) meninggalkan Kampus Rumah Belajar Persada (RBP) menuju kawasan Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta Utara), tepatnya ke markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Mau apa mereka kesana, yaa?
Rupanya dalam agenda Jelajah Persada kali ini Tim Guru mengarahkan para  homeschooler untuk melakukan observasi di sebuah kapal perang yang bernama KRI ‘Banda Aceh’, seperti biasa ada lembar pengamatan yang harus mereka isi sebaik mungkin dan tentu saja ada permainan asyik serta momen pembagian Jelajah Awards yang selalu mereka nantikan dengan sangat antusias.
Setelah melalui gerbang kokoh markas, hamparan laut luas dengan jajaran kapal-kapal perang yang berlabuh dalam deretan rapih di dermaga Kolinlamil menyambut rombongan Homeschooling Persada beserta para bapak dan ibu yang mengenakan loreng khas TNI Angkatan Laut atau seragam biru muda lengkap dengan baret biru yang terpasang rapi di kepala. Kapten Mursalin mendampingi mereka menuju ke sebuah gedung untuk mendapatkan pengarahan. Lalu mereka diarahkan untuk berbaris menuju lapang terbuka di sisi dermaga dan bersiap masuk ke kapal …
Pak Mursalin diminta menjadi narasumber untuk menjawab pertanyaan para  homeschooler seputar Kolinlamil maupun kapal perang.Mereka betul-betul memanfaatkan momen ini untuk mengisi lembar pengamatan dengan sebaik-baiknya, Pak Mursalin dan seorang staf-nya lumayan kewalahan menghadapi serbuan pertanyaan para  homeschooler. Sejam berlalu, terjadi perubahan lagi karena posisi KRI ‘Banda Aceh’ berpindah ke tengah dan pastinya bakal sulit bagi rombongan Homeschooling Persada untuk naik ke dalamnya, maka sebagai pengganti diputuskan mereka akan melihat-lihat KRI ‘Banjarmasin’ yang baru datang dari Lampung. Kali ini kembali mereka harus bersabar menunggu lantai kapal yang terbuat dari lempeng baja dipel dulu. Ada solar yang menggenang dan membuatnya licin hingga tidak aman untuk dipijak anak-anak.
Tim Guru pun menggelar permainan kelompok ‘Tebak Aroma’ untuk mengisi waktu. Anak yang berbaris paling depan ditutup matanya dengan selembar kain, sebuah botol berisi serbuk akan didekatkan guru ke hidungnya selama beberapa saat, lalu dia akan membisikkan tebakan aroma isi botol pada teman di belakangnya yang secara berantai akn menyampaikan hasil menebak itu sampai ke anggota paling belakang yang akan menuliskannya di selembar kertas. Kelompok yang paling banyak menebak tepat adalah pemenangnya. Dua aroma yang paling banyak ditebak secara tepat oleh para  homeschooler adalah bawang dan kopi.
Akhirnya selepas makan siang dan sholat Zuhur bagi yang Muslim, rombongan Homeschooling Persada pun menaiki KRI ‘Banjarmasin’ dengan nomor lambung 592 yang merupakan kapal perang pertama tipe  landing platform dock (LPD) buatan Indonesia, tepatnya oleh PT PAL Indonesia (Surabaya) bekerjasama dengan perusahaan Dae Sun Shipbuilding (DSS) asal Korea Selatan yang selesai dibuat pada bulan November 2009.
Tangga-tangga tegak lurus dengan pijakan sempit harus dititi dengan hati-hati oleh rombongan Homeschooling Persada saat menjelajah dak demi dak kapal yang terdiri atas tujuh lantai tersebut. Mereka berkumpul di area geladak landasan helicopter (hellypad) untuk mendapat pengarahan dari kakak-kakak yang baru lulus dari Akademi Militer (Akmil) TNI AL yang juga bertugas sebagai pemandu mereka keliling kapal. Ada penyerahan cenderamata dari Homeschooling Persada untuk jajaran KRI ‘Banjarmasin’ sebelum mereka mulai menjelajah.
Dua bagian favorit kapal yang akhirnya dijadikan tempat penganbilan foto-foto untuk ilustrasi buku tahunan para  homeschooler Kelas 6 SD dan Kelas 9 SMP adalah anjungan dan buritan kapal. Anjungan adalah ruang komandon kapal dimana ditempatkan instrumen kemudi kapal, peralatan navigasi untuk menentukan posisi kapal , dan peralatan radio komunikasi. Penempatan anjungan di atur pada posisi yang memungkinkan pandangan terbuka ke segala arah. Sementara buritan adalah bagian belakang dari kapal tempat diletakkannya instrumen pengendali dan  bisa berfungsi ganda pula sebagai  tempat pendaratan helikopter.
Setelah puas melihat-lihat dan berfoto di kapal, rombongan Homeschooling Persada kembali ke gedung pertemuan semula untuk acara penganugerahan Jelajah Awards bagi para  homeschooler yang memenuhi kriteria Terdisiplin, Terinisiatif, Terkooperatif, Teramah, dan Teraktif untuk kategori SD serta SMP. Usai itu rombongan pun masuk ke dalam  bis yang membawa mereka kembali ke Kampus RBP.