Mohon tunggu...
Rumah Belajar Persada
Rumah Belajar Persada Mohon Tunggu... -

Pokoknya dimana saja,kapan saja, dan bersama siapa saja; belajar itu sebaiknya jalan terus.... We Can Do It !\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Serunya Jelajah di Kapal Perang Buatan Indonesia

19 Februari 2017   09:07 Diperbarui: 19 Februari 2017   10:56 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengisi waktu tunggu dengan sesi tanya-jawab dan permainan (dok RBP)

Hujan yang lumayan deras pagi (16/2) itu mengiringi keberangkatan dua bis yang mengangkut para  homeschooler jenjang SD-SMP Homeschooling Persada, Jatibening Baru (Bekasi) meninggalkan Kampus Rumah Belajar Persada (RBP) menuju kawasan Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta Utara), tepatnya ke markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Mau apa mereka kesana, yaa?

Rupanya dalam agenda Jelajah Persada kali ini Tim Guru mengarahkan para  homeschooler untuk melakukan observasi di sebuah kapal perang yang bernama KRI ‘Banda Aceh’, seperti biasa ada lembar pengamatan yang harus mereka isi sebaik mungkin dan tentu saja ada permainan asyik serta momen pembagian Jelajah Awards yang selalu mereka nantikan dengan sangat antusias.

Setelah melalui gerbang kokoh markas, hamparan laut luas dengan jajaran kapal-kapal perang yang berlabuh dalam deretan rapih di dermaga Kolinlamil menyambut rombongan Homeschooling Persada beserta para bapak dan ibu yang mengenakan loreng khas TNI Angkatan Laut atau seragam biru muda lengkap dengan baret biru yang terpasang rapi di kepala. Kapten Mursalin mendampingi mereka menuju ke sebuah gedung untuk mendapatkan pengarahan. Lalu mereka diarahkan untuk berbaris menuju lapang terbuka di sisi dermaga dan bersiap masuk ke kapal …

Mengisi waktu tunggu dengan sesi tanya-jawab dan permainan (dok RBP)
Mengisi waktu tunggu dengan sesi tanya-jawab dan permainan (dok RBP)
Namun ternyata terjadi perubahan rencana karena KRI ‘Banda Aceh’ harus bergeser dari posisi semula untuk memberi tempat bagi kapal yang baru datang merapat di dermaga. Tentu saja menggeser posisi sandar kapal-kapal perang yang memiliki bobot rata-rata ribuan ton plus panjang ratusan meter itu tak semudah mengatur barisan parkir mobil, butuh waktu sekitar sejam. Para homeschooler pun kembali ke dalam gedung. Kali ini Tim Guru yang dipimpin Miss Novie dan Miss Orin, selaku penanggungjawab jelajah kali ini, melakukan improvisasi acara.

Pak Mursalin diminta menjadi narasumber untuk menjawab pertanyaan para  homeschooler seputar Kolinlamil maupun kapal perang.Mereka betul-betul memanfaatkan momen ini untuk mengisi lembar pengamatan dengan sebaik-baiknya, Pak Mursalin dan seorang staf-nya lumayan kewalahan menghadapi serbuan pertanyaan para  homeschooler. Sejam berlalu, terjadi perubahan lagi karena posisi KRI ‘Banda Aceh’ berpindah ke tengah dan pastinya bakal sulit bagi rombongan Homeschooling Persada untuk naik ke dalamnya, maka sebagai pengganti diputuskan mereka akan melihat-lihat KRI ‘Banjarmasin’ yang baru datang dari Lampung. Kali ini kembali mereka harus bersabar menunggu lantai kapal yang terbuat dari lempeng baja dipel dulu. Ada solar yang menggenang dan membuatnya licin hingga tidak aman untuk dipijak anak-anak.

Tim Guru pun menggelar permainan kelompok ‘Tebak Aroma’ untuk mengisi waktu. Anak yang berbaris paling depan ditutup matanya dengan selembar kain, sebuah botol berisi serbuk akan didekatkan guru ke hidungnya selama beberapa saat, lalu dia akan membisikkan tebakan aroma isi botol pada teman di belakangnya yang secara berantai akn menyampaikan hasil menebak itu sampai ke anggota paling belakang yang akan menuliskannya di selembar kertas. Kelompok yang paling banyak menebak tepat adalah pemenangnya. Dua aroma yang paling banyak ditebak secara tepat oleh para  homeschooler adalah bawang dan kopi.

Akhirnya selepas makan siang dan sholat Zuhur bagi yang Muslim, rombongan Homeschooling Persada pun menaiki KRI ‘Banjarmasin’ dengan nomor lambung 592 yang merupakan kapal perang pertama tipe  landing platform dock (LPD) buatan Indonesia, tepatnya oleh PT PAL Indonesia (Surabaya) bekerjasama dengan perusahaan Dae Sun Shipbuilding (DSS) asal Korea Selatan yang selesai dibuat pada bulan November 2009.

Anjungan, buritan, dan belajar tentang kemaritiman bersama kakak awak kapal yang ramah (dok RBP)
Anjungan, buritan, dan belajar tentang kemaritiman bersama kakak awak kapal yang ramah (dok RBP)
Kapal ini dirancang sebagai kapal pendukung operasi amfibi, yang memiliki kemampuan mengangkut pasukan pendarat berikut kendaraan tempur beserta kelengkapannya. Kapal ini juga mampu mengangkut 5 buah helikopter (3 di geladak heli, 2 di hanggar). Selain sebagai kapal tempur, kapal yang berteknologi desain semi-siluman ini juga berfungsi untuk operasi kemanusiaan, penanggulangan bencana alam serta ikut menjadi armada mudik.

Tangga-tangga tegak lurus dengan pijakan sempit harus dititi dengan hati-hati oleh rombongan Homeschooling Persada saat menjelajah dak demi dak kapal yang terdiri atas tujuh lantai tersebut. Mereka berkumpul di area geladak landasan helicopter (hellypad) untuk mendapat pengarahan dari kakak-kakak yang baru lulus dari Akademi Militer (Akmil) TNI AL yang juga bertugas sebagai pemandu mereka keliling kapal. Ada penyerahan cenderamata dari Homeschooling Persada untuk jajaran KRI ‘Banjarmasin’ sebelum mereka mulai menjelajah.

Dua bagian favorit kapal yang akhirnya dijadikan tempat penganbilan foto-foto untuk ilustrasi buku tahunan para  homeschooler Kelas 6 SD dan Kelas 9 SMP adalah anjungan dan buritan kapal. Anjungan adalah ruang komandon kapal dimana ditempatkan instrumen kemudi kapal, peralatan navigasi untuk menentukan posisi kapal , dan peralatan radio komunikasi. Penempatan anjungan di atur pada posisi yang memungkinkan pandangan terbuka ke segala arah. Sementara buritan adalah bagian belakang dari kapal tempat diletakkannya instrumen pengendali dan  bisa berfungsi ganda pula sebagai  tempat pendaratan helikopter.

Setelah puas melihat-lihat dan berfoto di kapal, rombongan Homeschooling Persada kembali ke gedung pertemuan semula untuk acara penganugerahan Jelajah Awards bagi para  homeschooler yang memenuhi kriteria Terdisiplin, Terinisiatif, Terkooperatif, Teramah, dan Teraktif untuk kategori SD serta SMP. Usai itu rombongan pun masuk ke dalam  bis yang membawa mereka kembali ke Kampus RBP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun